5 Cara Mengatur Keuangan yang Fitri Saat Ramadan dan Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona

Vinsensia Dianawanti diperbarui 20 Mei 2020, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Akibat pandemi virus corona, kebiasaan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya cenderung berubah. Termasuk perihal keuangan. Pada bulan Ramadan seperti saat ini, kebiasaan buka bersama hingga mudik, terpaksa ditiadakan untuk menghindari penyebaran virus corona.

Secara otomatis, pengeluaran yang seharusnya untuk buka bersama dan mudik pun tidak terpakai. Metta Anggriani, Certified Financial Planner melihat adanya perubahan kebiasaan keuangan sebesar 180 derajat. Masyarakat kini justru lebih fokus pada kebutuhan pokok semata, terutama kesehatan.

"Porsi belanja Ramadan berkurang banyak, sehingga porsi menabung seharusnya bisa ditingkatkan. Menabung menjadi krusial pada masa pandemi ini karena ketidakpastian ekonomi selama beberapa bulan ke depan membuat kita wajib menjaga likuiditas finansial untuk dapat bertahan hidup,” jelas Metta.

 

2 dari 3 halaman

Mengatur keuangan yang fitri

Ilustrasi uang rupiah. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Selama Ramadan, Metta Anggriani menyarankan untuk mengelola keuangan dengan cara yang fitri. Setidaknya hal tersebut berpegang pada lima hal, apa saja?

1. Ikhlas

Kita harus ikhlas menerima kondisi keuangan dengan financial checkup. Memeriksa seberapa besar pengeluaran dan pendapatan kita.

2. Sabar

Ini menjadi pegangan yang penting ketika menabung. Tidak masalah jika harus menabung sedikit demi sedikit. Sesedikit apapun uang yang dimasukkan ke dalam tabungan akan menjadi berarti daripada tidak sama sekali.

3. Disiplin

Hal ini berlaku untuk mengelola hutang yang kita punya. Ketika kita masih memiliki tanggung jawab hutang, jangan menambah hutang lagi. Pastikan hutang yang dibuat bukanlah hutang konsumtif dan tidak melebihi dari kemampuan kita.

4. Seimbang

penting untuk memahami cara mengatur alur uang yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tidak perlu sampai menjadi pelit. Cukup memastikan tidak kebutuhan sehari-hari yang berlebihan.

5. Bersahaja

Di tengah kondisi krisis seperti saat ini hidup sederhana dan konsumtif akan membantu kita untuk tetap bertahan. Harapannya, kebiasaan hidup sederhana ini bisa dibawa hingga pandemi berakhir.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker