Tips Mendidik Anak agar Tangguh di Tengah Pandemi

Annissa Wulan diperbarui 19 Mei 2020, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah ketidakpastian saat ini, apa keterampilan anak yang harus dikembangkan? Ya, dengan adanya pembatasan aktivitas berskala besar, hubunganmu dan anak akan terasa semakin dekat, kamu akan berusaha lebih memahami mereka.

Momen seperti ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan keterampilan anak, karena kamu sebagai orangtua memiliki lebih banyak waktu bersama mereka. Salah satu keterampilan anak yang penting untuk dikembangkan saat ini adalah ketangguhan, bagaimana anak bisa bangkit kembali setelah gagal melakukan sesuatu.

Dilansir dari huffpost.com, Selasa (19/5/2020), berikut ini adalah beberapa cara untuk mengembangkan ketangguhan pada anak di saat seperti ini. Penasaran?

1. Menolak dorongan untuk selalu menolong anak

Orangtua dapat dengan mudah membantu anak mereka. Namun, tahan untuk membantu anak ketika kamu melihat mereka kesulitan setelah mengalami kegagalan, agar anak bisa mendapatkan rasa percaya diri dan belajar bangkit dari kesalahan.

Jangan terus menerus melindungi anak dari tantangan yang sulit. Selama pandemi, kamu harus memberikan rasa aman kepada anak dengan mendorong mereka melakukan pemecahan masalah, agar mereka menemukan cara mereka sendiri.

2. Fokus melakukan dukungan dalam bentuk yang lain

Daripada langsung membantu anak menyelesaikan masalah mereka, sebagai orangtua, biarkan mereka merasakan emosi mereka ketika menghadapi tantangan. Kuncinya adalah mendengarkan dan menyemangati mereka, sehingga anak merasa nyaman untuk memegang kendali.

Orangtua yang dapat mendukung anak mereka dengan baik, anak akan berusaha semakin mengenali perasaan mereka sendiri dan tidak melarikan diri. Anak akan semakin tangguh secara emosional, percaya diri, dan mudah beradaptasi.

 

 

2 dari 3 halaman

3. Bicara dengan anak tentang emosi

ilustrasi ibu dan anak saat sahur/pexels

Berikan ruang untuk semua perasaan yang kamu dan anak rasakan. Tangguh bukan berarti harus hebat dalam semua hal, tangguh berarti memperhatikan perasaan yang muncul dan jujur mengenai hal tersebut.

Dorong anak untuk bicara tentang perasaan mereka, bantu mereka mengidentifikasikan perasaan tersebut, dan membuktikannya. Jenis komunikasi seperti ini akan membuat hubunganmu dengan anak semakin kuat.

4. Memperhatikan apa yang ada dalam kontrol anak

Sebagai orangtua, kamu juga harus bicara dengan anak tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu di tengah pandemi, seperti melakukan social distancing dan selalu mengenakan masker. Cara ini akan mengembangkan cara berpikir anak untuk menyelesaikan masalah, merasakan perasaan mereka, dan memiliki kontrol yang lebih baik.

3 dari 3 halaman

5. Beri contoh pada anak

Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Elly

Sebagai orangtua, kamu juga harus bisa bersikap tangguh agar anak dapat melakukannya. Tunjukkan bagaimana kamu menghadapi tantangan, merasa frustasi, dan cara menyelesaikannya.

6. Ini adalah perjalanan yang panjang

Ketangguhan harus menjadi sikap yang berkelanjutan, perhatikan perubahan perilaku anak dari waktu ke waktu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional jika diperlukan. Setiap keluarga berbeda, begitu juga dengan anak, mereka unik dan tergantung pada pendekatan yang kamu lakukan sebagai orangtua. Selamat mencoba!

#ChangeMaker