Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona telah membuat banyak orang mengalami kejenuhan, seperti halnya Ringgo Agus Rahman. Bagaimana tidak, jika biasanya seseorang bisa beraktivitas di luar, kini mereka harus bersedia tinggal di rumah saja selama beberapa bulan.
Stres pun menghinggapi Ringgo dan kebanyakan masyarakat. Sampai akhirnya ia mencoba mencari solusi dengan menghubungi sahabatnya, Nirina Zubir yang ternyata memiliki perbedaan sikap dalam menghadapi pandemi Corona.
"Gue ga terima dengan keadaan terpenjara ini. Banyak rencana gagal, berantakan, kecemasan entah sampai kapan bertahan, gimana mental ke depan, semua numpuk. Semua hiburan di rumah dan dari sosmed dah gak lucu dan menghibur lagi," kata Ringgo.
"Namun, di situ Nirina kok merasa baik-baik saja. Gue langsung bingung. Ini gimana gue berusaha jadi Nirina. Dia kan sibuk banget sebelum pandemi ini, jarang kumpul ama keluarga, dan ada PSBB ini jadi bisa ngumpul," sambungnya.
Demikian kisah Ringgo Agus Rahman ketika dirinya didaulat menjadi bagian dalam proyek film pendek berjudul Sepuluh Meter yang dibesut oleh OCBC NISP bersama sutradara Yandy Laurens. Dalam film ini Ringgo berduet dengan Nirina Zubir.
What's On Fimela
powered by
Sepuluh Meter
Film ini menceritakan seorang sahabat yang mengajak untuk terus bergerak maju dan tidak putus asa dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19. Ya, dalam cerita, Nirina Zubir lah yang membuat Ringgo Agus Rahman akhirnya tersadar.
"Ada personal impact ke gue, ketemu dengan kalimat 10 meter itu. Ibarat kita lagi nyetir mobil malam-malam, hanya 10 meter itu yang kita lihat. Makanya gue harus ikhlas lewatin hari ini dengan baik. Itu yang gue syukuri, hari ini masih sehat dan hidup, sehingga kecemasan yang lain, seperti apa kabar bulan depan gak kepikiran," imbuh Ringgo.
Nirina pun menambahkan jika manusia tak bisa mengontrol semua kondisi dan situasi, namun manusia bisa beradaptasi. "Kondisi ini ada yang ga bisa kita kontrol, tapi kita kontrol apa yang bisa kita kontrol dulu. Seperti jaga kesehatan fisik maupun mental, kebersihan, dan lainnya," ucap Nirina.
"Hidup adalah pilihan, kalau pilih bahagia maka akan bisa bahagia. Jadi bagaimana buat diri termotivasi, tetap memberikan aura positif. Kalau aku seperti biasa, tetap mandi berdandan, dan jadinya enak dilihat," paparnya.
Nyalakan Hati
Film Sepuluh Meter sendiri dapat dinikmati di kanal YouTube Bank OCBC NISP yang ditayangkan perdana pada 14 Mei 2020. Pemutaran film ini merupakan rangkaian kegiatan dalam derakan #NyalakanHati.
#NyalakanHati Mental Health Tool-kit yang berisi konten informatif terkait kesehatan mental, antara lain e-Guidebook “Stay Happy at Home” berisi konten kesehatan mental dan tips praktis Solusi Banking from Home yang bisa dibagikan dengan mudah kepada keluarga dan kerabat.
Lalu e-Jurnal NyalakanHati dan kurasi konten & artikel yang berkaitan dengan mental health dan aktivitas yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi stres. Juga partnership dengan institusi kesehatan mental dan juga psikolog, dimana orang bisa mendapatkan bebas biaya konseling, hingga promo khusus untuk mengikuti berbagai program kesehatan mental.
"Nyalakan Hati, kami mengajak untuk tetap bergerak maju dan produktif pada masa pandemi COVID-19. Adanya pandemi ini, tendensi orang alami kegalauan, kesehatan mental karena keterbatasan gerak dan juga job security dan kondisi ekonomi," ujar Ka Jit, Head of Strategy and Innovation Bank OCBC NISP.
Disinggung mengapa memilih media film dan menggaet sutradara film Keluarga Cemara tersebut, ia mengatakan bahwa film merupakan media terbaik. "Film adalah media yang sangat baik dan bisa jangkau banyak orang. Bisa buka percakapan tanpa menggurui atau judge," tandasnya.