Fimela.com, Jakarta Menjalani ibadah Ramadan tahun ini memang cukup berbeda dari tahun-tahun yang lalu, saat ini kita dihadapkan untuk berjuang melawan virus corona. Jika sebelumnya berbuka puasa di luar rumah dan shalat taraweh di mesjid, halal bihalal saat lebaran ke sanak saudara, kini tradisi ini harus dilakukan di rumah masing-masing demi mematuhi anjuran pemerintah dalam pelaksanaan PSBB.
Tentu situasi saat ini membuat masyarakat mengalami tekanan psikologis karena adanya perubahan rutinitas dan kebiasaan, hingga stres karena harus selalu di rumah. Oleh karenanya, kesehatan mental sangat diperlukan agar imunitas tubuh terjaga dan tidak depresi menghadapi masa sulit seperti saat ini.
dr.Tirta Mandira Hudhi seorang dokter, influencer, dan relawan kemanusiaan menyampaikan tekanan psikologis ini tentunya dapat menyebabkan turunnya imunitas tubuh yang bisa berdampak mudahnya terkena virus corona.
“Pandemi COVID-19 ini memang bahayanya ada, namun bukan dijadikan hal yang menakutkan. Tugas kami sebagai relawan adalah menjadi agent of change yang memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Dalam hal ini yang menjadi garda terdepan adalah masyarakat umum yang dipandu oleh relawan serta tenaga medis untuk bersama-sama mempertahankan yang sehat menjadi tetap sehat dan membuat pandemi ini berakhir lebih cepat," ujar dr. Tirta dalam bincang Shopee.
dr. Tirta menambahkan maka dari itu sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat. "Kita terus menjaga tubuh kita, agar tenaga medis dapat fokus untuk membantu yang sakit jadi sehat," tambah dr. Tirta.
Hindari kumpul keluarga saat lebaran
Kumpul keluarga menjadi tradisi yang tidak bisa dipisahkan ketika lebaran. Namun di situasi seperti saat ini, ada baiknya tradisi tersebut tidak dilakukan agar penyebaran virus corona tidak semakin luas.
"Silahturahmi secara langsung baiknya dihindari, karena saat kita sehat belum tentu virus tersebut tidak ada. Bisa saja virus tersebut ada dbaju kita dan bisa menularkan orang lain, terutama kepada usia di atas 50 tahun," tutur dr. Tirta.
Ia juga mengungkapkan, baru 20 persen yang terinfeksi virus corona. Sisa 80 persen ini harus menjaga kesehatannya mulai dari mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan masker jika keluar rumah, pola hidup sehat, hingga kesehatan psikologis.
"80 persen ini harus benar-benar menjaga kesehatan agar tidak ada lagi yang terinfeksi virus corona. Hal ini membantu pekerjaan para tenaga medis. Jadi tenaga medis fokus membantu yang sakit jadi sehat. Jangan yang sehat menjadi sakit," ucapnya.
#Changemaker