Fimela.com, Jakarta Sejak pandemi Covid-19 terjadi, semua sektor kehidupan masyarakat terkena dampaknya. Tak terkecuali sektor ekonomi yang menurun drastis. Di banyak negara, termasuk Indonesia, penyebaran Covid-19 yang meluas mengharuskan Pemerintah mengambil jalan karantina mandiri dan mengharuskan kita untuk #dirumahsaja. Bank Indonesia (BI) bahkan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dari yang biasanya bisa mencapai 5,02%, menjadi hanya sekitar 2,5%.
Di Lasem, kota kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, banyak kalangan yang menggantungkan hidup dari sektor perekonomian, seperti para pemandu wisata, perajin batik, pengusaha penginapan, sampai pengusaha oleh-oleh khas Lasem. Namun, karena imbauan karantina, pariwisata terhenti. Pemasukan terjun bebas. Pemerintah bahkan melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman, termasuk saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kesengsem Lasem, sebuah gerakan terbuka menjaga kelestarian warisan benda dan nonbenda di Lasem yang sudah dimulai sejak 2015, kemudian memutuskan merilis sebuah inisiatif. Tujuan utamanya, menyediakan ruang jual-beli bagi para wirausahawan yang terkena dampak pandemi, juga membantu masyarakat yang tak bisa mudik untuk tetap merasakan Lasem di perantauan. Inisiatif bernama Pasar Rakyat Lasem ini dirilis pada 11 Mei 2020. Ruang jual-beli daring (online shop) tersebut berada di situs web kesengsemlasem.com dengan alamat lengkap kesengsemlasem.com/pasar-rakyat-lasem.
Inisiatif semula digagas untuk merespon kondisi terkini seperti #stayathome warga Lasem tidak bisa mudik dan juga kondisi perekonomian di Lasem yang melambat akibat beberapa sektor berhenti bergerak seperti sektor pariwisata dan produksi batik tulis. “Niat membuat pasar online ini sebenarnya sudah sejak dua tahun lalu. Namun baru bisa terwujud sekarang. Untuk membantu kawan-kawan pembatik di Lasem yang punya produk unggul. Juga kan sekarang PSBB ya, orang Lasem tidak bisa mudik, kita pun tidak bisa berkunjung ke Lasem. Pasar online ini ya untuk obat kangen,” ujar Didiet Maulana kurator produk wastra Kesengsem Lasem sekaligus co-founder Kesengsem Lasem dan Yayasan Lasem Heritage.
What's On Fimela
powered by
Pasar Digital
Demikian pula pasar rakyat ini merupakan usaha Yayasan Lasem Heritage untuk mewujudkan visi misi yayasan. “Kami bergerak di bidang pelestarian budaya dan pemanfaatan warisan budaya Lasem. Juga berusaha berkontribusi untuk masyarakat dengan cara yang kami bisa. Seperti membuka ruang-ruang diskusi untuk teman muda di Lasem dengan narsum kawankawan dari Jakarta Bandung Surabaya. Sekarang melihat kondisi ekonomi seperti ini, kami berusaha membuat wadah pasar online ini. Keuntungannya kami gunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan edukasi dan lainnya,” ujar Gilang Surya, Ketua Yayasan Lasem Heritage.
Di “pasar digital” ini, para pengusaha lokal Lasem mendapat ruang bebas untuk memasarkan produk-produk mereka. Barang-barang yang bisa kita temukan, antara lain batik Lasem, cumi asin, hingga kecap manis khas Lasem. Khusus untuk para pengusaha dan pembatik batik Lasem, sebagian besar rumah batik telah mengurangi jumlah pembatik, atau bahkan menghentikan kegiatan membatik untuk sementara.
Semua karena penjualan batik menurun anjlok sejak pandemi. Para perajin batik pun terancam kehilangan pekerjaan dan pendapatan.
“Korona ini nyaris membuat para pengusaha dan pembatik-pembatiknya kesusahan. Beberapa pengusaha menghentikan sementara produksinya, pembatik dirumahkan dan tidak mendapt uang harian seperti biasa. Penjualan online di IG atau FB ya tipis atau tidak ada. Tamu-tamu yang datang berwisata pun tidak ada," ungkap Didiet Maulana.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Diharapkan, Pasar Rakyat Lasem ini mampu membantu para entrepreneur lokal Lasem bertahan, terutama secara ekonomi, hingga pandemi berakhir. Ke depannya, Pasar Rakyat Lasem akan tetap menjadi wadah etalase produk unggulan, unik dan memiliki nilai sejarah budaya Lasem yang dikurasi oleh tim kurator."
Hasil penjualan produk-produk yang ada di Pasar Rakyat Lasem seluruhnya diberikan untuk para pengusaha terkait, keuntungan dari penjualan produk akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan rutin Lasem Heritage Foundation – Kesengsem Lasem yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 seperti #kelaspelestarian, #klinikbelajar, pengembangan produk pariwisata interpretif dan kegiatan lain yang ditujukan untuk komunitas-komunitas di Lasem.
Simak video berikut
#ChangeMaker