Fimela.com, Jakarta Suatu pagi seorang sahabat menceritakan pengalamannya berusaha ikhlas memaafkan suaminya yang pernah berselingkuh darinya. Dia mengatakan bahwa kini dirinya sudah ikhlas memaafkan suaminya itu dan malah mendoakannya. Katanya kini dia hanya berusaha untuk menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Energinya ia fokuskan untuk senantiasa ikhlas menerima dan menghadapi segalanya.
Bicara soal ikhlas, tampaknya kita semua pengalaman dan pandangan tersendiri soal itu. Bagi sebagian orang, tidaklah mudah untuk ikhlas sebab sudah ada luka yang telanjur dalam di hati kita. Sulit untuk ikhlas memaafkan seseorang karena kita sedang terluka. Namun, seiring dengan waktu berjalan dan kemampuan kita untuk menyadari bahwa banyak hal di dunia ini sifatnya hanya sementara, maka perlahan kita akan belajar untuk ikhlas.
Setiap Orang Pernah Melakukan Kesalahan
Masing-masing orang pernah berbuat salah. Tiap orang pernah melakukan kesalahan. Kadang kita tak bisa memaafkan seseorang karena merasa kesalahannya sudah sangat besar dan mustahil bisa diperbaiki ke depannya. Tapi kita semua adalah manusia biasa yang pernah berbuat salah. Semakin bertambah usia, kadang kita juga akan melakukan kesalahan-kesalahan yang tak pernah kita sangka. Dari setiap kesalahan, akan selalu ada ruang untuk memaafkan.
What's On Fimela
powered by
Everyone thinks you make mistakes when you're young. But I don't think we make any fewer when we're grown up. ― Jodi Picoult
Makin Dewasa, Kita Makin Menyadari bahwa Banyak Hal Bersifat Sementara
Semakin dewasa, semakin banyak masalah hidup yang harus kita hadapi dan atasi. Memang tidak mudah melewati setiap masa sulit yang ada. Namun, semakin lama kita pun akan menyadari bahwa banyak hal yang bersifat sementara. Termasuk perasaan sakit hati atau tersakiti. Kadang kita perlu memaafkan orang lain bukan demi kebaikannya, tapi demi kebaikan kita sendiri. Terlalu lama menyimpan dendam hanya akan menyiksa batin kita sendiri.
Kita Perlu Ruang untuk Bahagia
Jika ruang di hati kita hanya dipenuhi rasa ingin balas dendam, kapan kita akan bahagia? Kita perlu ruang di hati kita untuk bahagia. Kita juga perlu menikmati hidup kita. Untuk kita, kita perlu mengeluarkan rasa dendam dari hati kita supaya ada ruang yang lebih lapang di hati kita untuk hal-hal baik lainnya. Kita keluarkan sesuatu yang buruk dari hati kita dan menggantinya dengan sesuatu yang baik agar bisa ikhlas.
Untuk semua perasaan dendam yang ada di hati kita, semoga bisa segera digantikan dengan perasaan yang lebih baik. Kita kuatkan diri kita untuk lalui hari-hari berat ini. Yakinlah bahwa Sang Pemilik Semesta akan senantiasa membimbing dan menguatkan diri melewati masa-masa sulit.
#ChangeMaker