Ramadan 2020 Membuatku Lebih Bersyukur dan Belajar Berbagi pada Sesama

Endah Wijayanti diperbarui 08 Mei 2020, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya kisah atau kesan tak terlupakan terkait bulan Ramadan? Atau mungkin punya harapan khusus di bulan Ramadan? Bulan Ramadan memang bulan yang istimewa. Masing-masing dari kita pun punya kisah atau pengalaman tak terlupakan yang berkaitan dengan bulan ini. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam My Ramadan Story: Berbagi Kisah di Bulan yang Suci ini.

***

Oleh: Sri Yana Sari

Ramadan tahun 2020 ini sangatlah sepi bagiku tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini aku tidak dapat berkumpul bersama keluargaku. Tahun ini aku tidak dapat mudik ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluargaku. Aku masih di kota Yogyakarta bertahan di sini demi mereka yang aku sayang. Berkali-kali ibuku meneleponku bertanya, “Kenapa kamu tidak pulang?” Aku hanya dapat meminta maaf pada ibu bukan karena tak sayang atau tak rindu mereka.

Jelas aku sangat rindu mereka tapi aku takut saat di perjalanan mudik aku terinfeksi COVID-19 dan seluruh keluargaku juga akan terinfeksi virus tersebut. COVID-19 ini sangat berbahaya menurutku dan sudah banyak sekali yang terinfeksi. Aku tidak ingin orang-orang yang sangat aku sayangi menderita atau sakit karena aku egois hanya berpikir bahwa aku rindu dan aku harus pulang. Ramadan tahun ini aku lebih mendekatkaan diri kepada Sang Maha Pencipta.

2 dari 3 halaman

Berbagi pada Sesama

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Aku menyadari bahwa selama ini aku sangat sering melupakan ibadahku. Karena setiap hari aku hanya di kontrakan aku mulai beribadah dengan rajin dan terus berdoa agar pademi ini segera berakhir. Ada sisi positif dari musibah yang terjadi tahun ini aku jadi lebih bersyukur atas semua yang kumiliki. Setiap hari aku telepon ibuku kukatakan bahwa aku menyayangi mereka semua dan berharap mereka tetap sehat. Sebelumnya aku sangat jarang menelepon karena kesibukanku kuliah. Sekarang setiap hari aku menelepon keluargaku. Aku melihat sangat banyak berita bahwa banyak sekali orang yang kesulitan sampai tidak dapat makan sehari-hari. Aku berpikir untuk berbagi pada mereka yang sedang kesulitan.

Aku mengajak seorang teman untuk menemaniku berbelanja ke pasar tradisional dan malamnya aku memasak menu sahur sederhana di kontrakanku. Saat menjelang waktu sahur aku membagikan makanan tersebut di sekitar Tugu Jogja. Untuk mengurangi kerumunan aku membagikannya dengan berkeliling menggunakan motor. Aku sangat senang karena dengan berbagi pada sesama ternyata membuatku jadi lebih bersyukur atas semua yang kumiliki. Masih banyak orang di luar sana yang tidak punya tempat tinggal dan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Terkadang yang bagi kita bukan apa-apa bagi mereka itu bisa menjadi sangat berharga. Bagi kalian yang tidak dapat bertemu keluarga karena tidak dapat mudik, jangan terlalu bersedih kalian bisa berbagi sedikit kebahagiaan dengan berbagi pada sesama.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker