Fimela.com, Jakarta Ibu menyusui kerap mengalami dilema ketika memasuki bulan Ramadan. Dengan tetap menjalani puasa, ibu menyusui khawatir produksi ASI akan berkurang. Tentu hal ini akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi si kecil.
Namun tidak perlu khawatir. Ibu menyusui tetap bisa menjalani puasa dengan memerhatikan beberapa hal. Seperti yang dijelaskan oleh ahli gizi Sakinah, S.Gz bahwa ibu menyusui tetap bisa menjalani puasa selama kondisi tubuhnya sehat serta tidak mengalami keluhan. Yang paling penting, jangan dipaksakan jika merasa tidak sanggup puasa dan berkonsultasi ke dokter.
Untuk memastikan produksi ASI tetap lancar, ibu menyusui bisa mengikuti sejumlah tips berikut ini.
1. Pola makan seimbang
Ibu menyusui tetap harus memerhatikan pola makanan seimbang dari segi jumlah karbohidrat, protein, dan lemak. Di mana kalori ibu menyusui tentu akan lebih besar dari kalori orang biasa.
Selain perhatikan juga jenisnya dengan mempertimbangkan karbohidrat kompleks, sayuran hijau, kacang-kacangan, protein, dan makanan sumber omega 3. Terakhir, jadwal makan yang perlu diatur, yakni tiga kali makan besar. Selama puasa, jadwal makan besar bisa diubah menjadi saat sahur, berbuka, dan setelah sholat tarawih.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan bagi ibu menyusui sedikit lebih banyak, yakni 2-2,5 liter air perhari. Hindari pula konsumsi kopi dan teh karena bisa memicu dehidrasi. Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan sangat baik agar ASI tetap lancar.
3. Istirahat
Pastikan tubuh tetap fit dan tidak mudah lemas. Jika tubuh sudah merasa lelah, ibu menyusui bisa mengambil waktu istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Jangan paksakan diri untuk tetap puasa.
4. Disiplin menyusui
Tetap disiplin menyusui dan memompa ASI seperti biasa karena produksi ASI sangat bergantung pada seberapa sering payudara dikosongkan. Penting untuk tetap memompa ASI sesuai jadwal yang biasa dan selalu susui sesuai kehendak bayi selama ibu bersama bayi.
Ibu menyusui mungkin akan mengalami penurunan produksi ASI di siang hari, namun ASI biasanya mulai berlimpah setelah waktu berbuka. Jadi menyusui bayi bisa dilakukan lebih sering selama waktu malam dan ASI diperah usai menyusui. Memompa ASI di malam hari juga dapat menghasilkan lebih banyak ASI karena produksi hormon prolaktin di waktu ini lebih optimal.
Simak video berikut ini
#changemaker