Ahli Hukum Sebut Angka Perceraian akan Meningkat Setelah Pandemi Virus Corona Berakhir

Vinsensia Dianawanti diperbarui 09 Mei 2020, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak hal yang menjadi tidak pasti di masa pandemi virus corona seperti ini. Dimulai dari keuangan, kesehatan, hingga hubungan. Di beberapa negara terjadi peningkatan angka perceraian selama pandemi ini berlangsung. Mengapa demikian?

Bagi sebagian orang menjalani masa karantina bersama pasangan terasa seperti liburan di rumah. Namun hal tersebut tidak selalu berjalan dengan baik. Di mana selama masa karantina ini justru akan terlihat seperti apa pasangan yang sebenarnya dan hubungan yang dijalani.

Ini menjadi argumen yang dibuat oleh pengacara perceraian asal Inggris yang mengatakan adanya kemungkinan peningkatan angka perceraian setelah masa karantina.

 

2 dari 4 halaman

Peningkatan angka perceraian

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

"Biasanya masa puncak adalah setelah lama liburan di musim panas dan Natal. Sehingga orang hanya perlu membayangkan bagaimana jadinya ketika keluarga berada di dalam satu rumah dalam jangka waktu yang lama," ungkapnya.

Sebuah perusahaan firma di Inggris menyebut bahwa terjadi kenaikan perceraian sebesar 230 persen. Hal serupa juga terjadi di China, di mana kasus virus corona ditemukan dan membuat orang-orang terkunci di dalam rumah dalam waktu yang lama.

 

3 dari 4 halaman

Menimbulkan ketegangan dalam hubungan

ilustrasi pria bekerja/Photo by bruce mars from Pexels

Lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama dalam masa karantina bisa menimbulkan ketegangan dalam hubungan. Terlebih tekanan keuangan dengan perasaan ketidakpastian soal uang, pekerjaan, dan kesehatan yang diciptakan pandemi ini membuat kondisi hubungan suami istri menjadi lebih rentan.

"Pergi ke sekolah, bekerja, bertemu keluarga, dan teman-teman dan bersosialisasi sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Dengan demikian, membatasi kebebasan itu, meski untuk kepentingan banyak orang akan memiliki efek mendalam pada keluarga di rumah tanpa adanya celah untuk melepaskan frustasi mereka,"ungkap Salma Butt, Kepala Hukum Keluarga di Freeman Harris.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker