Fimela.com, Jakarta Betapa menderitanya saat merasakan sakitnya gigi yang berlubang, belum lagi dana yang harus dikeluarkan untuk melakukan penambalan atau saat terpaksa mencabut gigi yang kondisinya sudah cukup parah. Lebih menyesakkan lagi jika terjadi di tengah momen pandemi seperti sekarang. Adanya imbauan untuk menunda pergi ke dokter demi mencegah penyebaran virus bisa terasa makin menyiksa bagi yang sedang sakit gigi.
Padahal menjaga kesehatan gigi dan mulut sebenarnya mudah, yaitu dengan menyikat gigi secara teratur. Tapi, seberapa sering kamu mengganti sikat gigi yang digunakan? Tahu nggak sih kalau ternyata sikat gigi perlu diganti setiap 3 bulan sekali agar tidak mengganggu kesehatan gigi dan mulut? Ini alasannya.
What's On Fimela
powered by
Sikat Gigi Rentan Terkontaminasi Bakteri yang Ada di Kamar Mandi
Sikat gigi menjadi garis pertahanan pertama melawan bakteri yang dapat memicu kerusakan gigi hingga bau mulut. Tapi mungkin kamu tidak menyangka kalau sikat gigi yang berada di kamar mandi justru jadi sarang bakteri. Ternyata, benda yang satu ini rentan terkontaminasi kuman dan bakteri, misalnya dari cipratan air saat mencuci tangan di wastafel, bahkan saat menyiram toilet.
Sayangnya, menyimpan sikat gigi dalam kemasan kedap udara bukan jadi solusi, tapi justru memperpanjang masalahnya. Kondisinya yang lembap akan mendorong pertumbuhan jamur, apalagi jika jarang dibersihkan dengan benar, sikat gigimu malah jadi pemicu gangguan kesehatan gigi dan mulut.
Langkah Menjaga Kebersihan Sikat Gigi
Merawat sikat gigi dengan tepat dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan lebih maksimal. Setelah menyikat gigi minimal dua kali sehari, bilas sikat gigi di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa air liur atau makanan yang menempel pada bulu sikat gigi.
Soal penyimpanan sikat gigi, sebaiknya letakkan dalam posisi vertikal dengan bulu sikat berada di bagian atas sehingga lebih mudah kering. Selain itu, hindari menyimpannya dalam wadah tertutup dengan beberapa sikat gigi lainnya, karena dapat memicu kontaminasi bakteri dan tumbuhnya jamur.
Hindari juga berbagi sikat gigi dengan orang lain untuk mencegah transfer bakteri. Selain itu, tutup toilet sebelum melakukan flush untuk mencegah bakteri dan kuman bertebaran di udara, yang juga bisa menempel pada sikat gigi.
Rutin Mengganti Sikat Gigi Setiap 3 Bulan Sekali
Jangan nekat menggunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang sudah tampak berantakan karena kurang efektif menghilangkan plak dan sisa makanan di sekitar gigi. Hal ini dapat memicu perkembangan bakteri berlebih di mulut dan menyebabkan berbagai masalah, mulai dari bau mulut hingga gigi berlubang. Mulai sekarang biasakan rutin mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali demi mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga kesehatan gigi dan mulut yang lebih maksimal.
Tapi, perhatikan juga produk sikat gigi yang dipakai agar bisa memberikan hasil yang maksimal. Pastikan memilih sikat gigi baru yang efektif menjaga kesehatan gigi dan mulut, seperti Pepsodent Toothbrush yang memiliki berbagai varian. Salah satunya Pepsodent Silver Charcoal dengan Silver Charcoal benefit.
Bulu sikatnya dilengkapi partikel silver dan charcoal yang ampuh mengurangi pertumbuhan bakteri. Sedangkan leher sikat 3 sudutnya membantu menjangkau dan membersihkan hingga ke bagian belakang gigi. Fitur sikat gigi ini kian sempurna dengan pembersih lidah berbahan karet lunak yang dapat digunakan untuk membersihkan lidah dan memberimu nafas yang lebih segar.
Yuk, ingat-ingat kapan terakhir kamu mengganti sikat gigi dan segera ganti untuk bantu jaga kesehatan gigi dan mulutmu. (eth)