Manfaat Setop Rutinitas Manicure untuk Kuku

Annissa Wulan diperbarui 08 Mei 2020, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona seperti saat ini tidak hanya membatasi aktivitas belajar dan bekerja saja, namun juga berpengaruh pada aspek lainnya, seperti pergi ke salon untuk manicure. Ternyata, rutinitas manicure tidak selalu sehat untuk kondisi kuku.

Dilansir dari purewow.com, Kamis (7/5/2020), penggunaan cat kuku, aseton, dan produk lainnya dalam rutinitas manicure yang mengandung bahan kimia keras dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa bahan kimia seperti DBP, toluene, dan formaldehyde sering dikaitkan dengan asma, cacat lahir, dan kanker.

Ketika kamu berhenti melakukan manicure, kamu memberikan tubuh waktu untuk detoksifikasi dan kuku untuk bernapas. Berhenti melakukan manicure juga harus langsung dilakukan jika kuku menunjukkan perubahan secara fisik.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Manfaat berhenti melakukan manicure

ilustrasi kuku | unsplash.com/@happpyal

Penggunaan aseton dan lampu UV secara konstan dapat melemahkan keratin pada kuku dan menyebabkan permukaan menjadi kasar. Pada akhirnya kuku akan menjadi rapuh dan bahkan rusak.

Berhenti sejenak dari rutinitas manicure dapat membuat kuku mengalami rehidrasi, perbaikan, dan menghilangkan paparan kuman yang tidak diinginkan. Kutikula mendapatkan kesempatan untuk sembut dan menghilangkan kesempatan infeksi jamur.

Biasakan diri merawat kuku sendiri di rumah tanpa bahan kimia yang berbahaya. Selamat mencoba!

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#ChangeMaker