Fimela.com, Jakarta Kabar duka masih enggan beranjak dari tahun 2020 yang baru memasuki bulan kelima. Sang seniman Loro Ati, Didi Kempot telah berpulang menghadap Sang Khalik di usia 53 tahun (5/5).
Didi Kempot mungkin hanya satu dari sekian banyak musisi yang karyanya dinikmati hampir seluruh kalangan. Uniknya, hal itu justru terjadi pada seniman yang konsisten mengangkat lagu-lagu berbahasa Jawa.
Namanya akan dikenang sebagai maestro lagu-lagu patah hati, yang syairnya sudah familiar di hati para sopir truk, di gang-gang kecil tempat para bocah bermain, hingga di panggung-pangung kecil maupun besar. Berikut lagu Didi Kempot, dalam kenangan.
What's On Fimela
powered by
Cidro
Cidro merupakan salah satu karya cipta yang cukup baru dari Didi Kempot. Namun lagu yang dirilis pada 2017 ini begitu melekat di hati masyarakat.
Liriknya menyayat, tentang kekasih yang ingkar janji dan menyakiti hati. Meski telah menulis ratusan lagu patah hati, Didi Kempot tak pernah habis amunisi.
Pamer Bojo
Millennials tak segan menyanyikan lagu-lagu Didi Kempot. Salah satunya Isyana Sarasvati yang turut ambyar bersama Didi saat berkolaborasi membawakan lagu Pamer Bojo di sebuah acara penghargaan.
Momen langka Isyana bersenandung bahasa Jawa, serta duet beda generasi menjadi suguhan menarik yang tak terlupakan. Pamer Bojo diambil dari album Kasmaran Didi Kempot yang dirilis tahun 2016.
Suket Teki
Lagu Suket Teki juga menjadi tembang populer yang dibawakan Didi Kempot. Dalam Konser Luar Biasa, lagu ini ia bawakan bersama Via Vallen yang jadi salah satu duet memorable.
Di lirik lagunya, Suket Teki menceritakan ungkapan kekecewaan terhadap kekasih yang sikapnya berubah, tak lagi sama. Hal itu diumpamakan dengan menanam padi, yang tumbuh malah rumput liar (suket teki)
Banyu Langit
Lalu ada lagu Banyu Langit yang juga banyak dicover penyanyi-penyanyi lain hingga mencapai 80 juta views. Di lagu ini kesedihan dan kerinduan Didi Kempot ditemani rintik air hujan, tapi ia masih setia menanti.
Selain lagu-lagu di atas, top hits Didi Kempot seperti Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, hingga Sewu Kutho tentunya juga sangat dicintai para penikmat musik Tanah Air. Selamat jalan, sang maestro.