Fimela.com, Jakarta Selama Bulan Ramadan, salah satu hal yang haus ditahan adalah emosi dan disarankan lebih banyak bersikap tenang dan memaafkan. Meski tampak sederhana namun penerapannya bisa sangat suit untuk sebagian besar orang. Memaafkan itu relatif, bisa dibilang mudah jika orang lain melakukan kesalahan kecil dan susah jika orang melakukan kesalahan besar.
Namun di bulan suci ini, sekali lagi orang perlu diingatkan betapa bermanfaatnya memaafkan, terutama untuk diri sendiri. Hal ini pun didukung banyak penelitian ilmiah.
Salah satunya adalah penelitian yang diterbutkan dalam jurnal Journal of Counseling and Development oleh Baskin & Enright, yang menemukan bahwa memaafkan baik untuk kesehatan mental dan emosional seseorang yang memaafkan.
What's On Fimela
powered by
Manfaat Memaafkan
Memaafkan dapat dapat didefinisikan sebagai kebajikan moral, cara seseorang menghilangkan kebencian, kemarahan, kekesalan, kekecewaan atau emosi negatif lainnya yang disimpan di dalam hati. Tentu saja, orang yang memaafkan tidak secara otomatis bisa kembali menjalin hubungan baik dengan seseorang yang telah melukai hatinya, namun paling tidak ia sudah bisa berdamai dengan emosinya sendiri.
Dalam penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology tahun 2014 juga mendukung penemuan yang sama. Ini sekian alasan mengapa perlu belajar memaafkan selama bulan Ramadan:
- Sehat secara mental dan emosional, tidak memendam kemarahan pada orang lain sehingga terus berpikiran negatif.
- Belajar menjadi bijaksana dan dewasa dalam bersikap dan menjadi seseorang yang lebih baik ke depannya.
- Menjalin hubungan baik dengan orang lain, memperbaiki hubungan dengan orang dan belajar menghargai orang lain.
- Menjadi seseorang yang bahagia, tidak mencemaskan dendam yang tersimpan karena merasa kecewa.
Jadi, daripada keras hati dan menyimpan perasaan buruk, ada baiknya mulai memafkan dari sekarang ya Sahabat Fimela.
#ChangeMaker with Fimela