Batasan Konsumsi Gula, Garam, Lemak untuk Cegah Virus Corona bagi Penyandang Diabetes

Anisha Saktian Putri diperbarui 28 Apr 2020, 13:30 WIB

ringkasan

  • Peningkatan jumlah penyandang diabetes ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat
  • Penyandang diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol, sehingga amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi COVID-19

Fimela.com, Jakarta Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi  penyandang diabetes Melitus di DKI Jakarta sebesar 3,4 %. Jumlah ini meningkat dibandingkan data Riskesdas 2013, yaitu 2,5%, angka ini berada di atas prevalensi nasional.

Peningkatan jumlah penyandang diabetes ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) yang berlebih dan kurang mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan.

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM menjelaskan sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mencegah prediabetes maupun diabetes, konsumsi GGL per individu harus dibatasi, yaitu 50 gram gula atau 4 sendok makan gula per hari, 5 gram garam atau 1 sendok teh garam per hari, dan 67 gram lemak atau 5 sendok makan lemak per hari.

"Selain membatasi konsumsi GGL, masyarakat juga harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih," paparnya dalam diskusi online bersama Nutrifood.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Cegah virus corona

Ilustrasi/copyrightshutterstock/sunabesyou

Lebih lanjut dr. Endang menuturkan, pada kondisi saat ini di mana virus corona atau covid-19 sangat mudah menyebar dan menginfeksi, Kementerian Kesehatan RI menganjurkan penyandang diabetes untuk mengonsumsi nutrisi rendah GGL.

Pasalnya, orang dengan diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol, sehingga amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi COVID-19, bahkan dapat berakibat fatal.

Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, S.T., M.App.Sc., menyarankan berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, 80 persen penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan jantung disebabkan oleh perilaku tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak sehat. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19, masyarakat dengan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius apabila terkena COVID-19.

American Diabetes Association menyatakan bahwa pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol dan infeksi virus dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Kombinasi kedua kondisi ini pun semakin memperburuk risiko komplikasi.

Untuk itu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, mengontrol kadar gula darah menjadi semakin penting bagi penyandang diabetes. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, di antaranya dengan menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan dan rutin berolahraga,

Sebagai bagian dari pola makan sehat, penyandang diabetes sebaiknya memilih makanan tinggi serat, memperhatikan porsi dan waktu makan, serta membatasi konsumsi GGL (gula, garam dan lemak) sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI.

"Pencegahan COVID-19 juga dapat penyandang diabetes lakukan dengan menjaga kebersihan diri termasuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman, kerja,sekolah,ibadah di rumah, istirahat cukup, dan gunakan masker saat berada di tempat umum," paparnya.

 

#Changemaker