Ahli Kesehatan: Berpuasa selama Ramadan Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Fimela Editor diperbarui 28 Apr 2020, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Meski beberapa ibadah sedikit terhambat karena adanya pandemi Covid-19, namun Ramadan kali ini mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan yang tak terduga. Umat ​​Muslim yang cukup sehat untuk melakukannya diharapkan untuk tetap berpuasa mulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam selama empat minggu. Selain sebagai bulan refleksi, Ramadan secara tradisional menyatukan orang-orang di malam hari untuk makan dan berdoa.

Jika tahun-tahun sebelumnya ibadah banyak dilakukan di Masjid, namun salah satu dampak dari pandemi global ini adalah social distancing yang membuat umat muslim harus tetap menjaga jarak satu dengan yang lainnya dan mengharuskan umat muslim untuk beribadah dari rumah. Lalu, selain social distancing bagaimana dampak puasa untuk kesehatan selama Ramadan yang masih dihantui oleh pandemi virus?

Faktanya, puasa diyakini bermanfaat bagi tubuh dalam beberapa cara, termasuk melalui efeknya yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Melansir dari Al-Jazeera, puasa dianggap menempatkan tubuh ke "mode konservasi energi" karena kurangnya nutrisi yang masuk.

Dalam upaya untuk menghemat energi, tubuh mendaur ulang banyak sel kekebalan yang lama atau rusak, yang kemudian mempromosikan generasi baru, sel-sel kekebalan yang lebih sehat ketika periode puasa berakhir. Sel-sel baru ini lebih cepat dan lebih efisien dalam memerangi infeksi sehingga kekebalan tubuh secara keseluruhan meningkat.

Saat berpuasa, hal utama yang harus kamu perhatikan adalah memastikan bahwa tubuh kamu mengonsumsi air putih yang cukup. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa jika tubuh kekurangan air yang berkepanjangan melebihi 12 hingga 24 jam dapat memiliki sedikit efek yang merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga ini akan menempatkan kamu pada peningkatan risiko terkena segala jenis infeksi.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Periode Puasa

kurma | pexels.com/@naimbic

Periode puasa sendiri akan bervariasi panjangnya tergantung pada di mana seseorang tinggal di dunia dan tahun berapa bulan Ramadan jatuh, tetapi bukti menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi makanan dan air hingga 12 jam dapat memiliki efek menguntungkan secara keseluruhan bagi sistem imun tubuh.

Penting untuk ditekankan bahwa agama Islam hanya mewajibkan puasa bagi mereka yang cukup sehat untuk melakukannya, dan puasa tidak boleh diniatkan hanya demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena ini akan menjadi Ramadan pertama selama pandemi Covid-19, tidak mungkin untuk mengetahui apakah puasa dapat meningkatkan perlindungan terhadap virus tersebut. Selain makanan, tetap lakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko tingkat penyebarakan virus yaitu dengan menjaga jarak sosial, mencuci tangan, serta memerhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut