Fimela.com, Jakarta Selama menjalani ibadah puasa tentu kita harus menahan makan dan minum. Sehingga terjadi perubahan kebiasaan pola konsumsi makan dan minum yang berdampak pada kulit.
dr. Abraham Arimuko, SpKK pun membenarkan bahwa memang akan terjadi perubahan pada kulit selama puasa. Bahkan sejak hari pertama puasa.
"Bila asupan air berkurang, kulit jadi relatif dehidrasi. Tanda-tanda kullit dehidrasi adalah kering, kusam, kerut halus, dan lebih sensitif," ujarnya ketika dihubungi melalui pesan singkat.
Dalam efek jangka panjang, kulit yang dibiarkan dehidrasi bisa menyebabkan tekanan darah yang menurun. Meski hal ini hanya akan terjadi pada kasus ekstrem.
Agar kulit terhindar dari dehidrasi selama puasa, dr. Abraham memberikan sejumlah rekomendasi untuk menjaga asupan nutrisi pada tubuh. Seperti menjaga asupan air yang cukup.
Meski puasa, kamu bisa mengakali pemenuhan air dengan mengonsumsi dua gelas air mineral saat berbuka, empat gelas air sebelum tidur, dan dua gelas setelah sahur.
Mengurangi dampak dehidrasi pada kulit
Kamu juga bisa menggunakan pelembap yang ternyata memberikan banyak fungsi pada kulit. Pelembap akan berfungsi sebagia emolient yang akan membuat kulit menjadi lebih halus, lunak, dan kenyal. Selain itu, pelembap juga menjadi Trans Epidermal Water Loss untuk mengurangi penguapan air dari permukaan kulit.
Konsumsi buah dan sayur juga penting untuk dilakukan. Sebagai sumber nutrisi, buah dan sayur akan memberikan asupan vitamin dan mineral yang memang dibutuhkan oleh tubuh.
Terakhir, penggunaan pembersih yang cocok juga perlu diperhatikan. Pastikan pembersih yang digunakan tidak terlalu keras bagi kulit sehingga tidak menghilangkan komponen pelembap alami pada permukaan kulit.
Simak video berikut ini
#changemaker