Fimela.com, Jakarta Kepastian virus corona berasal kini masih terus dicari. Sejak awal semua anggapan peneliti menduga bahwa virus tersebut berasal dari pasar hewan liar di Wuhan. Sementara, sejumlah media barat menyebut adanya kemungkinan bahwa virus tersebut berasal dari Wuhan Institute of Virology yang lokasinya tidak jauh dari pasar Wuhan.
Intelijen Amerika Serikat pun tengah menyelidiki kebenaran virus corona berasal dari laboratorium di China atau bukan. Penyelidikan ini dilakukan untuk mematahkan dugaan COVID-19 ini berasal dari pasar hewan liar di Wuhan, China. Melainkan muncul sebuah teori bahwa virus ini merupakan bagian dari senjata biologis oleh militer China.
Namun seorang ahli virologi senior asal Rusia membantah dugaan tersebut. Ia menyebut bahwa dugaan virus corona yang diciptakan manusia di laboratorium adalah tidak benar.
"Sejumlah pakar Barat yang mengklaim bahwa Virus Corona mungkin akibat kecelakaan laboratorium tidak dapat memberikan bukti terpercaya," kata Alexander Semyonov, Wakil Direktur Pasteur St. Petersburg Scientific Research Institute of Epidemiology and Microbiology, kepada surat kabar Rusia, Izvestia.
What's On Fimela
powered by
Perdebatan para ahli
Menurutnya, tuduhan semacam itu bertujuan untuk menyembunyikan ketidakmampuan sistem perawatan kesehatan suatu negara atau kelalaian mereka dalam memerangi pandemi.
Seorang ahli imunologi asal Prancis, Jean-Francois Delfraissy mengatakan bahwa hipotesis tentang virus ini diciptakan di laboratorium Wuhan lebih terdengar seperti visi konspirasi yang tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan nyata.
Semua orang dalam komunitas ilmiah pun setuju bahwa COVID-19 merupakan virus corona. Meski dari waktu ke waktu, muncul perbedaan dengan virus corona yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus corona, sementara COVID-19 dikenal sebagai SARS-CoV-2.
Para ahli ini kini masih berdebat terkait asal muasal virus corona ini. Di mana ahli virologi asal Prancis Luc Montagnies mengatakan adanya manipulasi pada virus ini, tidak alami dan merupakan pekerjaan dari para profesional, seperti ahli biologi molekuler.
Pohon keluarga virus corona
Sementara, Kepala Departemen Virus dan Imunitas Institut Pasteur Prancis Olivier Schwartz menunjukkan berdasarkan penelitina bahwa virus corona baru bukan merupakan buatan manusia di laboratorium.
"SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19, tidak dibuat di laboratorium. Kami melihat ini dengan mempelajari warisan genetik virus itu, yang telah diurutkan oleh tim China dan kemudian diverifikasi di banyak laboratorium lain, termasuk Institut Pasteur," kata Schwartz.
Ia pun menyebut bahwa virus corona bagian dari pohon keluarga Virus Corona. Mirip dengan SARS-CoV-1 dengan 80 persen kemiripan. Selain itu, virus ini pun ditemukan di sejumlah hewan, seperti trenggiling dan kelelawar. Terdapat kemiripan virus lebih dari 95 persen.
Jadi, dengan menyusun pohon keluarga dari virus ini, kita tahu bahwa itu berasal dari virus yang beredar di alam," tutup Schwartz.
Simak video berikut ini
#changemaker