Kesetaraan Gender, Isu Penting tentang Perempuan Bukan untuk Menjatuhkan, tapi Saling Menginspirasi

Annissa Wulan diperbarui 23 Apr 2020, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesetaraan gender sudah menjadi isu yang banyak disuarakan sejak dulu oleh banyak pihak. Kali ini, Tokopedia menggandeng aktris Hannah Al Rashid dan CEO Sayurbox Amanda Susanti untuk bisa berbagi pendapat masing-masing tentang isu ini di SHE, sebuah talkshow online yang digelar untuk saling berbagi pengalaman dan inspirasi.

Seperti yang kamu tahu, Hannah Al Rashid tidak hanya dikenal karena kepiawaiannya dalam bermain peran di berbagai film populer tanah air, namun perempuan yang satu ini juga gencar dalam menyuarakan opininya tentang kesetaraan gender, terutama terkait dengan pelecehan. Bagi Hannah Al Rashid, sangat penting untuk memiliki sosok perempuan di level yang penting dalam manajemen pekerjaan apapun.

"Agar jika terjadi sesuatu pada perempuan yang lain, ada yang bisa mendengarkan, memahami, dan memberi solusi. Ada yang bisa bergerak untuk itu," ungkap Hannah Al Rashid.

Hannah Al Rashid mengakui bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang membuat perempuan setara, namun juga bagaimana mengubah mindset masyarakat tentang sosok perempuan itu sendiri, bahwa kaum perempuan juga memiliki peran penting. Hannah Al Rashid juga sempat menyebutkan beberapa double standard yang banyak ditemukan terjadi pada kaum perempuan.

"Kecantikan, misalnya. Perempuan dituntut harus tampil cantik sampai di tahap yang sudah nggak realistis lagi. Perbedaan respon ketika perempuan dan pria menyuarakan opini mereka dan tentang hak-hak perempuan sendiri," jelas Hannah Al Rashid.

Bagi Hannah Al Rashid, penting bagi perempuan untuk mengetahui apa kelebihan yang dimiliki diri sendiri dan gunakan sebagai platform untuk menyebarkan kebaikan.

"Equal adalah journey to learning, adapting, and maturing," papar Hannah Al Rashid tentang makna kesetaraan gender menurutnya.

 

Hannah Al Rashid. Sumber foto: Instagram/@hannahalrashid.
2 dari 3 halaman

SHE, Future is equal, talkshow online Tokopedia bersama Hannah Al Rashid dan Amanda Susanti

Amanda Susanti. Sumber foto: Instagram/@omandacole.

Berbeda latar belakang dengan Amanda Susanti, CEO Sayurbox yang memang memiliki ketertarikan tersendiri untuk mengerjakan banyak hal sedari dulu. Menurut Amanda Susanti, pelecehan terhadap perempuan itu tidak harus terlihat secara visual.

"Ini tentang kepercayaan tentang sosok perempuan itu sendiri yang sudah tertanam sejak dulu. Sekarang kita sebagai perempuan harus bekerja ekstra keras untuk mengubah pandangan dan kepercayaan tersebut," jelas Amanda Susanti.

Bagi Amanda Susanti, siapapun yang bekerja keras di dalam hidupnya, memperjuangkan sesuatu adalah inspirasi baginya. Memulai usaha Sayurbox sebagai perempuan bukan tanpa tantangan, Amanda Susanti sempat berbagi sedikit tips untuk menghadapi komentar negatif yang datang dari luar.

"Kita harus lihat intentionnya dulu, mereka ngomong seperti itu dalam angle yang seperti apa. Kalau ada orang yang bahkan nggak kenal kita dan kasih komentar jelek, ya nggak perlu dikasih tanggapan," ucap Amanda Susanti.

Sedangkan sosok inspiratif bagi Hannah Al Rashid adalah karakter Nyai Ontosoroh yang ada di dalam tetralogi Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Bagi Hannah Al Rashid, sosok perempuan yang tidak takut dalam menyuarakan opininya seperti Nyai Ontosoroh, sangat ideal.

"Kuncinya adalah memberi kami, perempuan lebih banyak kesempatan. Kesetaraan itu bukan tentang siapa menjatuhkan siapa agar bisa sampai di atas, tapi bagaimana kita bisa saling support untuk bisa setara," ungkap Hannah Al Rashid di akhir perbincangan. Bagaimana menurutmu?

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#ChangeMaker