Fimela.com, Jakarta Anak-anak yang baru memasuki usia belajar puasa tentu akan kesulitan menyesuaikan diri untuk bangun sahur. Bangun tengah malam setiap hari tentu rentan membuat anak rewel karena merasa jam tidurnya terganggu. Oleh karena itu, Moms harus tahu bagaimana mengatasinya agar anak tidak menjadikan puasa Ramadan, terutama waktu sahur sebagai beban dan malah membencinya.
1. Tidur lebih awal
Biasakan anak untuk tidur lebih sore, seperti misalnya tidur satu jam lebih awal dari jam tidur biasanya. Pastikan juga anak mendapatkan tidur siang jika merasa jam tidur malamnya berkurang. Anak juga bisa langsung tidur setelah solat tarawih sekitar jam setengah sembilan malam.
2. Makanan kesukaan
Siapkan makanan kesukaannya untuk memberi semangat makan sahur. Tanya ia ingin makan sahur apa, dan bujuk anak untuk bangun sahur karena makanan kesukaannya akan siapkan.
3. Bangunkan perlahan
Jangan langsung membangunkan anak hanya karena Moms sudah bangun. Bangunkan anak ketika makanannya sudah siap. Tepuk pelan anak agar tidak bangun karena kaget. Cara ini akan lebih nyaman untuk anak karena ia bisa memersiapkan diri untuk bangun.
4. Tidak memaksakan kehendak dan beri contoh baik
Jika memang anak tak mau sahur, jangan memaksakan kehendar dan marah-marah apalagi membentak. Ini akan memberikan pengalaman tak menyenangkan untuk anak. Sebaliknya, beri contoh baik agar anak meniru. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orangtuanya, jadi ketika melihat orangtuanya puasa, ia akan tertarik dengan sendirinya untuk melakukannya.
Mengajarkan puasa pada anak memang penting tapi lebih penting laigi jika anak merasa pengalaman puasanya juga menyenangkan. Jadi, pastikan menerapkan hal di atas agar anak mau diajak sahur ya, Moms.
Cek Video di Bawah Ini
#ChangeMaker with Fimela