Fimela.com, Jakarta Menjelang puasa Ramadan, biasanya akan ada banyak pertanyaan yang timbul di kepala para ibu-ibu muda, salah satunya mereka yang sedang menjalani masa menyusui saat ini. Karena datang satu tahun sekali, tentu ibu menyusui ingin ikut beribadah puasa dan menyambut Ramadan dengan suka cita.
Tapi pertanyaan yang tentu satu hal yang mungkin banyak dipertanyakan ibu-ibu yang menyusui adalah, apakah puasa selama menyusui tidak berbahaya atau berpengaruh buruk untuk bayi?
Banyak ibu menyusui cemas jika nutrisi bayi tidak tercukupi selama ibu berpuasa. Untungnya, puasa tidak akan banyak berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang disusui, seperti dilansir dari Baby Centre UK.
Menyusui selama puasa tidak membahayakan bayi
Jika ibu memutuskan untuk berpuasa, bayi tidak akan kekurangan ASI, karena tubuh akan secara alami memproduksi ASI dengan porsi yang sama setiap harinya.
Kalori yang masuk ke tubuh memang akan berkurang, tapi justru inilah kesempatan tubuh menggunakan simpanan gula darah terlebih dahulu, kemudian menggunakan lemak yang menumpuk di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi dan untuk memproduksi ASI.
Sebuah penelitian memang menunjukkan bahwa kadar beberapa vitamin dan zat gizi mikro seperti seng, magnesium dan kalium akan sedikit menurun ketika ibu menyusui berpuasa saat Ramadan, namun itu tergantung asupan nutrisi ibu setiap harinya. Jika setiap hari makanan yang dikonsumsi tidak bergizi, tentu saja kandungan gizi ASI akan berkurang. Jika mampu mencukupi dengan makanan yang sehat, ibu tidak perlu terlalu khawatir.
Hal yang perlu diperhatikan adalah mencukupi makanan dengan pilihan makan yang sehat dan bergizi serta banyak minum air putih selama waktu berbuka puasa hingga sahur.
Tapi tentu saja, ibu menyusui boleh tidak berpuasa selama Ramadan. Jika memang tubuh tidak memungkinkan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui tidak memaksakan diri.
#ChangeMaker with Fimela