Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Masker Berteknologi Nano

Karla Farhana diperbarui 14 Apr 2020, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada begitu banyak jenis masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus Corona. Mulai dari masker medis, kain, hingga masker berfilter. Kini, Bandung Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LPTB LIPI tengah mengembangkan masker dengan inovasi terbaru. 

Masker ini menggunakan teknologi khusus menggunakan material nanokomposit dalam ukuran nano untuk mencegah penularan COVID-19. Dilansir dari Liputan6, masker ini memiliki berbagai perbedaan dibandingkan dengan masker lainnya. 

Seperti bahan yang digunakan dalam nanomasker ini berukuran nano. Sementara masker lainnya menggunakan bahan berukuran mikro. Menurut peneliti dari kelompok penelitian nanoteknologi lingkungan LPTB LIPI, Muhamad Nasir, kinerja nanomasker lebih baik dibandingkan dengan masker konvensional. 

“Nanomasker menggunakan bahan-bahan berukuran nano sedangkan masker masker lainnya menggunakan bahan bahan berukuran mikro. Karena menggunakan teknologi nano maka kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan masker konvensional. Salah satu keunggulannya adalah sirkulasi udara jadi lebih baik karena pengaruh slip flow dari bahan nano yang digunakan,” kata Nasir seperti dikutip Liputan6. 

2 dari 3 halaman

Dikembangkan Sejak 2017

ilustrasi masker | pexels.com/@shvetsa

Selian itu, lebih jauh Nasir menjelaskan mengenai awal mula pengembangan nanomasker. Jadi, nanomasker ini dikembangkan sejak 2017 ketika bencana flu burung (H5N1) melanda. Masker ini kemudian terus dikembangkan menggunakan skema pendanaan Insinas dari Ristekdikti. 

Meski hasil riset terkait nanomasker ini telah dipatenkan dan sebagian juga telah dipublikasikan, namun masih ada kendala pada nanomasker. Sehingga masker ini belum bisa diproduksi dan dijual secara masif. 

Liputan6 melaporkan, hal ini disebabkan riset suatu produk membutuhkan waktu yang lama. Karena harus melalui skala berlapis, mulai dari skala lab, perbesaran skala sampai skala produksi, kemudian standarisasi produk sehingga layak industri.  

“Saat ini kemampuan untuk produksi nanomasker masih skala terbatas dan belum sampai kepada skala produksi industri,” jelas Nasir.

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut