Suka Duka Bertahan di Rumah sebagai Ibu Tunggal dengan Tiga Anak selama Pandemi

Endah Wijayanti diperbarui 13 Apr 2020, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.

***

Oleh: Vina Amanda

Sebenarnya bingung harus memulai cerita ini dari mana, karena ini adalah pengalaman pertamaku menulis, menceritakan pengalamanku lewat tulisan. Tapi aku akan mencoba pengalaman pertamaku ini meskipun masih jauh ilmu menulisku. Adanya pandemi virus corona ini pasti semua orang hampir mengalami hal yang sama dan keadaan yang serupa yaitu harus berdiam diri di rumah (sesuai dengan anjuran pemerintah) dan bagi mereka yang berstatus karyawan harus kerja dari rumah. Karena keadaan ini pula, tidak sedikit orang-orang yang di-PHK dari pekerjaannyanya. Yang punya usaha warung, restoran, usaha apa pun itu pasti mengalami penurunan penghasilan bahkan ada yang tutup dan merugi. Saya adalah salah satu ibu yang mempunyai usaha warung kecil, menjual seblak, kwetiaw, mi instan,es dan sekarang warung sudah tutup karena sepi dari pembeli.

Saya sampai lupa mengenalkan diri saya. Nama saya Vina Amanda dari Tangerang. Saya seorang single mom dengan tiga anak. Anak saya yang besar sudah bekerja, yang kedua masih kelas 1 SMP dan yang ketiga masih kelas 1 SD. Pekerjaan saya sebagai pengemudi ojek online dan punya warung kecil di rumah. Selama adanya pandemi ini semua jadi berantakan. Warung sepi sekali dan sekarang tutup dan motor saya pun sudah ditarik oleh leasing karena belum membayar. Selama ada pandemi virus Corona ini saya harus memutar otak dengan cara apa pun yang penting anak saya bisa makan. Selain menjadi reseller, saya di rumah akhirnya menjual kue titipan teman-teman saya, alhamdulilllah untuk makan anak-anak saya bisalah.

Selain kesibukan mencari nafkah, dengan adanya pandemi ini sekolah anak-anak pun diliburkan sampai batas waktu yang tidak tahu sampai kapan. Secara tiba-tiba saya menjelma menjadi seorang guru SD dan guru SMP. Setiap pagi harus standby menunggu perintah dan tugas dari guru sekolah atau lewat aplikasi-aplikasi yang ditentukan. Satu handphone harus dipakai oleh dua anak, terkadang seru tapi sebenarnya lebih banyak pusingnya karena terkadang waktu untuk belajar online-nya bersamaan dan tugasnya terkadang sangat amat sulit dan ribet. Bikin video olahraga, bikin video tentang perlombaan, membuat kliping, video praktik inilah, praktik itulah.

 

2 dari 2 halaman

Tidak Mudah Bertahan dengan Semuanya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Terkadang bundanya ini dibuat stres dan mumet. Malah terkadang nada bicara jadi tinggi dan ngomel-ngomel karena anaknya yang penuh drama saat mengerjakan tugas. Capek lah, pegel lah, lapar lah, mau jajan lah, mau pipis lah, inilah itulah. Pusing. Selama pandemi ini berlangsung, anak-anak harus berdiam diri di rumah meskipun terkadang mencari-cari alasan untuk jajan agar bisa keluar rumah. Terkadang handphone satu ini bisa jadi rebutan antara bunda dan dua anak. Karena TV di rumah belum ditebus di tempat service akibat terendam banjir, anak-anak merasa bosan di rumah terus. Seorang bunda harus bisa mencari cara agar mereka tidak jenuh yaitu mengajak bermain Handphone bersama. Saya memasang aplikasi TTS, Ludo, Joox di handphone saya. Saya main juga mendengarkan musik bertiga sama anak-anak saya. Setiap hari itulah aktiivitas yang kami lakukan selama pandemi ini terjadi. Jenuh dan bosan tapi tetap harus kita syukuri apa pun keadaannya sekarang.

Pusing memang pusing dengan keadaan ini. Bahan makanan cepat habis karena anak-anak tiba-tiba jadi doyan makan dan sehari bisa tiga sampai empat kali makan, belum lagi ngemilnya. Pusing juga dengan keadaan ini, mencari uang susah, motor ditarik, warung tutup. Tapi saya dan anak-anak belajar untuk selalu bersyukur dengan keadaan ini. Tetap untuk terus berusaha dan berdoa agar semua segera pulih. Semoga pandemi corona ini segera berakhir dan keadaan juga kembali seperti semula lagi dan normal kembali. Amin. Semoga kita semua juga selalu senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki yang mengalir.

 

#ChangeMaker