Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.
***
Oleh: Fitri Rahmawati
Covid 19 sebuah virus yang yang menyebar dengan cepat di berbagai negara dan pelosok desa. Akibat dari pandemi ini benar-benar mengubah hidup bukan hanya untuk pribadi seorang tapi mengubah kehidupan dunia. Semua menjadi sepi, hening dan horor ya bayangkan saja dengan kecepatannya menyebar membuat orang menjadi panik dan takut.
Semua toko, mal, pabrik hingga warung makan pun terkena imbasnya. Semua orang mengeluhkan karena penghasilan merosot tajam hingga banyak pekerja dirumahkan, di-PHK dan diliburkan. Semua efeknya terasa bukan hanya untuk kalangan atas tapi untuk kalangan bawah.
Sejujurnya aku pun panik menghadapi ini semua. Serba jadi terbatas dan harus menjaga jarak karena ini semua demi kebaikan bersama. Saat awal-awal virus ini berembus kepanikanku muncul dan bisa dibilang jadi parno seakan badan terasa seperti demam, batuk, dan flu apalagi radang yang tak kunjung sembuh. Karena panik semua sakit itu dirasa seakan terus menerus hingga akhirnya aku berpikir kenapa aku harus takur mati karena virus corona? Bukankah kematian itu pasti? Dan aku pasti mengalaminya karena itu adalah sebuah ketetapan yang tak bisa ditolak ataupun ditawar.
What's On Fimela
powered by
Melakukan Berbagai Upaya Pencegahan
Meskipun kita pergi yang jauh hingga bersembunyi di dalam gua kematian itu pasti akan datang dan pasti terjadi lantas kenapa kita harus takut? Realistis itu perlu karena dengan ketenangan kita pasti menghadapi apapun dengan mudah dari sini aku mulai mengubah gaya hidup dan mulai menjaga kesehatan dan pencegahan di antaranya:
1. Aku membiasakan diri cuci tangan dengan sabun di air mengalir setelah dari luar. Ketika bepergian tempat yang aku tuju pertama adalah wastafel. Serta saat berada di luar aku selalu membawa hand sanitizer untuk perlindungan tangan
2. Setelah mencuci tangan aku membiasakan diri dengan langsung mandi dan membasahi semua anggota tubuh termasuk keramas.
3. Saat tenggorokan terasa aneh atau tidak nyaman aku membuat rebusan air jahe dengan sedikit lada hitam dan gula merah, dan ini aku minum terus menerus. Lada hitam membuat tenggorokan dan badan menjadi hangat
4. Tidak lupa aku mebiasakan diri dengan makanan yang sehat seperti sayur mayur dan buah-buahan yang dipercaya meningkatkan imun seperti jeruk, nanas, naga, jambu biji, dan buah-buahan lainnya.
5. Mengurangi makanan yang mengandung banyak minyak seperti gorengan dan membatasi minum dengan air dingin karena minyak dan es bisa jadi pemicu utama radang tenggorokan.
6. Membiasakan diri berjemur antara pukul 10.00-11.00 kurang lebih 15 menit karena berjemur bisa membantu meningkatkan imun kita.
7. Membatasi kegiatan di luar. Saat terpaksa keluar aku biasakan menggunakan masker dan membeli stok makanan lebih dari pada biasanya dan memilih bahanan awet seperti telor dan sarden.
8. Saat pikiran mulai stres karena bosan aktivitas di rumah aku usahakan tetap keluar ke tempat-tempat terdekat sembari berjemur dan sebatas ngobrol dengan tetangga rumah lumayan menghilangkan kepenatan, dan untuk mengisi waktu yang kosong aku gunakan untuk melakukan perawatan kecil di rumah seperti menggunakan masker alami yang mudah didapat.
9. Menjaga pola tidur dan mengusahakan pukul 21.00 sudah tidur.
Setelah usaha-usaha di atas tidak lupa membagi waktu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Hidup dengan salat, zikir, dan mengaji meminta ampunan atas semua kesalahan diri dan memanjatkan doa agar pandemi ini segera berakhir, dan yang paling penting pasrahkan segalanya kepada Tuha karena rezeki, jodoh, dan maut sudah diatur oleh karena itu usaha dan doa harus berjalan bersama–sama.
Jangan pernah takut karena ketakutan atau panik yang berlebihan bisa menurunkan imun kita, hadapi semuanya dengan tenang dan harus tetap dengan kewaspadaan. Semoga pandemi ini segera berakhir dan semuanya kembali seperti sediakala agar kita bisa bertemu dan memeluk orangtua dan keluarga kita menjalani puasa dan Idulfitri bersama–sama tanpa jarak dan tanpa batas.
#ChangeMaker