Fimela.com, Jakarta Hampir semua lini industri di seluruh dunia mengalami dampak akibat virus corona yang mewabah. Industri pariwisata yang mencakup penerbangan, hotel, dan lain sebagainya terpaksa harus berusaha keras untuk bertahan di kondisi seperti sekarang ini.
Daya beli masyarakat yang menurun dan terbatasnya operasional toko-toko retail fashion juga menyebabkan melemahnya geliat industri fashion di tengah pandemi virus corona seperti yang kin terjadi. Ratusan toko terpaksa harus tutup, dan salah satu yang merasakan efek dari virus corona adalah Adidas.
Eksistensi Adidas sudah tak perlu dipertanyakan lagi, sebagai brand yang menjajakan perlengkapan olahraga ini terus berekspansi dan juga berkreasi dengan menghadirkan produk berkualitas model terkini. Tapi sayangnya, kini Adidas sedang dalam proses untuk mengajukan pinjaman, dengan bank milik negara KfW dengan kisaran € 1 hingga € 2 miliar EUR.
Hal ini adalah imbas dari virus corona yang menyebabkan saham Adidas turun hingga 4,9% dan masuk ke dalam index perusahaan dengan kinerja terburuk menurut acuan DAX Jerman, menurut laporan dari Bloomberg.
What's On Fimela
powered by
Adidas Nyaris Gulung Tikar
Seperti yang dilansir dari Hybeast.com, Bank milik negara meluncurkan program pinjaman kembali pada bulan Maret lalu untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam menghadapi kekurangan likuiditas. Hampir sebanyak 2.500 perusahaan telah mengajukan pinjaman, dengan total € 10,6 miliar EUR. Sementara CEO Adidas, Kasper Rorsted baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaan tidak perlu mencari dukungan pemerintah langsung, akibat ketidakpastian yang mereka alami.
Bahkan baru-baru ini, Adidas juga mendapat kecaman akibat tidak membayar sewa toko-toko yang tutup di Jerman. Akan tetapi, sang CEO mengumumkan akan membayarkan uang sewa tersebut, sesegera mungkin dan berharap bisnisnya bisa segera kembali normal.
#ChangeMaker