Fimela.com, Jakarta Tak banyak yang tahu bahwa setiap tahunnya banyak film garapan sineas Indonesia yang masuk dan diakui di kancah internasional. Hal tersebut pun membuktikan bahwa industri perfilman Indonesia semakin berkembang.
Lewat Netflix perkembangan tersebut semakin terasa, di mana orang-orang di seluruh dunia bisa melihat dan menikmati langsung film-film dalam negeri yang berkualitas. Raphael Phang, Manager Content Acquisition SEA Netflix mengatakan, di hari Film Nasional pihaknya telah memberikan apresiasi kepada sineas Indonesia dan akan menayangkan 10 film Indonesia yang telah meraih penghargaan lokal maupun internasional.
"Dalam rangka menyambut Hari Film Nasional, kami mengajak para penikmat hiburan Indonesia untuk bernostalgia sekaligus menikmati berbagai film Indonesia pemenang penghargaan secara legal di Netflix. Kami memberikan apresiasi dan dukungan yang besar bagi semua pemain, sineas, dan kru film Indonesia. Kami percaya Indonesia memiliki banyak cerita berkualitas, dan kami tidak sabar untuk menghadirkannya di Netflix agar dapat dinikmati oleh para pelanggan kami," katanya.
Berikut ini 10 rekomendasi film Indonesia pemenang penghargaan yang hadir di Netflix. Baik itu penghargaan lokal maupun internasional, berbagai tayangan ini akan semakin membuat kita bangga dengan karya-karya anak bangsa.
What's On Fimela
powered by
Pintu Terlarang
Tayang tanggal 31 Maret
Pemenang Festival Film Indonesia 2009 untuk kategori Sinematografi Terbaik dan Penyunting Gambar Terbaik; Pemenang Puchon International Fantastic Film Festival 2009 untuk kategori Film Terbaik
Dibintangi oleh Fachri Albar dan Marsha Timothy, Pintu Terlarang menceritakan kehidupan seorang pematung sukses yang berubah 180 derajat ketika ia mulai menerima pesan-pesan misterius dari orang yang meminta bantuannya.
Modus Anomali
Tayang tanggal 31 Maret
Pemenang kategori Bucheon Award di Network of Asian Fantastic Films 2011
Film thriller menegangkan ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang pergi berlibur di hutan dengan keluarganya. Namun ketika sosok tak diundang datang menghampiri, yang terjadi berikutnya adalah serangkaian peristiwa aneh yang mengancam nyawa keluarganya. Karya Joko Anwar, Modus Anomali dibintangi oleh Rio Dewanto dan Hannah Al Rashid.
Sang Penari
Telah tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2011 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Sang Penari mengikuti perjalanan dua remaja yang hidup dalam kemiskinan di desa mereka pada tahun 1960an. Sang perempuan, Srintil (Prisia Nasution), adalah seorang penari yang dipercayai memiliki kemampuan gaib dalam tariannya, sementara sang lelaki, Rasus (Oka Antara), pergi meninggalkan kampungnya untuk bergabung dengan pasukan tentara.
5 cm
Telah tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2013 untuk kategori Sinematografi Terbaik
Menghadirkan Raline Shah, Fedi Nuril, Herjunot Ali, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dan Saykoji, film ini menceritakan lima orang sahabat yang menemukan arti pertemanan dalam sebuah perjalanan mendaki Gunung Semeru.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Telah tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik
Sebuah maha karya dari Angga Dwimas Sasongko, film ini berpusat pada karakter Sani Tawainella (Chico Jericho), yang melatih sepak bola untuk anak laki-laki daerah di tengah konflik Islam dan Kristen di Maluku.
Tabula Rasa
Tayang tanggal 31 Maret
Pemenang Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik
Hans (Jimmy Kobogau) adalah seorang laki-laki muda dari Serui, Papua, yang bermimpi untuk menjadi atlet sepak bola profesional, namun selalu ada saja yang menghalanginya. Ketika Hans hampir kehilangan harapan, ia bertemu dengan Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik restoran, yang akan mengubah kehidupannya selamanya.
Athirah (Emma’)
Telah Tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2016 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, dan Penata Busana Terbaik
Berlatar belakang tahun 1950an di Makassar, kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah’s (Cut Mini) berubah ketika suaminya menikahi wanita lain. Hidup dalam masa yang memperbolehkan poligami memaksa Athirah untuk berjuang mempertahankan integritas keluarganya. Sebagai karya dari duo ternama Riri Riza dan Mira Lesmana, Athirah juga berhasil mendapat pengakuan di kancah global, di mana film ini tayang di Busan International Film Festival 2016, Tokyo International Film Festival 2016, dan Vancouver International Film Festival 2016.
Cek Toko Sebelah
Telah Tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Skenario Asli Terbaik
Cek Toko Sebelah mengikuti perjalanan Erwin (Ernest Prakasa), seorang laki-laki muda yang bertekad untuk memiliki karir yang cemerlang. Namun ketika ayahnya jatuh sakit, Erwin harus mengesampingkan ambisinya untuk membantu ayahnya mengelola toko keluarga mereka – meskipun ia tidak mendapat persetujuan dari pacarnya. Merasa kecewa dengan ayah mereka yang pilih kasih, kakak Erwin yang bernama Yohan (Dion Wiyoko) akhirnya membuat sebuah rencana untuk mengambil alih toko keluarganya.
Pengabdi Setan
Telah Tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Pemeran Anak Terbaik; Pemenang Toronto After Dark Film Festival 2018 untuk kategori Film Horor Terbaik
Disutradarai oleh Joko Anwar, Pengabdi Setan adalah film horror yang berpusat pada sebuah keluarga bernasib buruk, yang mengalami berbagai peristiwa menyeramkan setelah kematian ibu mereka. Keluarga ini pun bersatu untuk bisa bertahan hidup, tanpa menyadari bahwa sebenarnya kejahatan ada di antara mereka.
Posesif
Telah Tayang
Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Lala (Putri Marino) adalah seorang atlet selam yang menjalani tahun terakhirnya di SMA ketika ia bertemu dengan Yudhis (Adipati Dolken), seorang murid pindahan. Berawal dengan momen-momen manis, kisah cinta mereka pun teruji ketika Yudhis memperlihatkan sisi lainnya yang gelap.