Fimela.com, Jakarta Menjadi perayaan ke 11, Earth Hour tahun ini harus dirayakan di tengah pandemi virus corona. Meski demikian, perayaan Earth Hour 2020 tetap meriah dan dilakukan secara online.
Mengambil tema "Earth Hour di Rumah", Yayasan WWF Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan virtual yang berlangsung di 33 kota di Indonesia. Kegiatan virtual inipun bisa diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat di aplikasi Instagram pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 20.30-21.30 waktu setempat.
"Tahun lalu biasanya acaranya dengan berkumpul. Tapi tahun ini ada langkah yang berbeda, turut bersimpati dengan kondisi yang sulit menghadapi COVID-19. Tapi ini juga jadi waktunya kita duduk dan renungkan apa yang sudah kita berikan untuk alam," ungkap Lukas Adhyakso selaku CEO WWF Indonesia.
Perayaan Earth Hour 2020 pun berfokus pada pentingnya menekan laju penurunan keanekaragaman hayati demi kesehatan bumi dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya. Tahun ini, ada tiga pertemuan global yang membahas alam dan lingkungan. Pertemuan inipun menjadi begitu penting karena mempengaruhi para pemimpin dalam mengambil keputusan untuk keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.
Untuk itu, selain melakukan kegiatan mematikan lampu selama 60 menit, Earth Hour kali ini juga mengajak masyarakat untuk memberikan harapan dan komitmennya melalui "Voice fo The Planet". Ini menjadi suara online yang bisa diakses melalui laman resmi WWF, di mana tiap individu dapat memilih satu atau lebih isu lingkungan yang menurutnya sangat mendesak. Seperti sampah plastik, tranportasi dan energi, satwa liar dan hutan, serta air dan pangan.
Momen merenung apa yang sudah diberikan kepada bumi
Kegiatan mematikan lampu selama 60 menit memang sudah menjadi tradisi yang diiringi dengan berbagai kegiatan berkumpul dan melakukan diskusi. Namun kali ini, di tengah pandemi virus corona, pelaksanaannya pun beralih secara online yang justru memudahkan kita mengajak orang lain untuk mematikan lampu selama 60 menit.
"Mengingat dan mengajak orang untuk hemat mengggunakan energi. Cara paling gampang ya matiin lampu. Kita memulai dari hal kecil. 60 menit mematikan lampu. Untuk mengistirahatkan bumi sejenak. Semua serba digital. Kita harapkan bisa lebih masif karena semua orang melakukan di rumah masing-masing. Harapannya tetangga dan saudaranya ikut," kata Renny Widyanti yang merupakan Relawan Komunitas Earth Hour Indonesia.
Sebenarnya merayakan Earth Hour lebih dari sekadar mematikan lampu. Arifin Putra yang merupakan figur publik memanfaatkan Earth Hour menjadi momen untuk merenung tentang bumi.
Juga penting benar-benar merenung ke depan, bumi akan sepeti apa. Kita menginginkan bumi yang seperti apa, apa sih yang bisa kita lakukan untuk bumi," ungkap Arifin Putra.
Simak video berikut ini
#changemaker