Keuangan Tetap Terjaga dengan Tips Bijak Atur Finansial Selama WFH

Vinsensia Dianawanti diperbarui 31 Mar 2020, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah situasi pandemi virus corona, pemerintah Indonesia telah memberikan himbauan untuk melakukan seluruh aktivitas belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Sehingga hampir semua perusahaan memberlakukan sistem Work From Home (WFH) bagi karyawannya.

Menjalani aktivitas WFH, ada banyak aktivitas baru untuk menjaga produktivitas. Salah satunya, masyarakat kini harus lebih pintar dan efisien dalam hal finansial.

Dalam konferensi pers "Bijak Finansial dengan #BelanjaDariRumah, Farah Dini Novita yang merupakan CoFounder dan Vice CEO dari Jouska Indonesia menuturkan bahwa penting untuk memiliki anggaran keuangan yang baik di tengah kondisi seperti saat ini.

"Dengan begitu, masyarakat akan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran yang dilakukan, termasuk dalam membeli kebutuhan seperlunya dan tidak melakukan panic buying,” ungkap Farah Dini Novita.

Ada beberapa tips yang dibagikan Farah agar kita bisa bijak finansial selama WFH, apa saja?

1. Penilaian terhadap profil risiko

Ini menjadi proses untuk mengetahui seberapa besar potensi risiko yang kita miliki untuk membantu strategi pencapaian tujuan. Untuk mengukur hal ini, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Seperti usia, jenis pekerjaan, status pernikahan, jumlah tanggungan, hingga pengalaman investasi.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Memperbaharui proses aset dan hutang

ilustrasi finacial planning/copyright Rawpixel

Kekayaan seseorang dapat dilihat dari kekayaan bersih yang dimiliki. Yakni total aset dikurangi dengan hutang. Aset ini meliputi aset lancar, aset investasi, dan aset guna. Sementara hutang dibagi berdasarkan jatuh temponya, yakni jangka pendek dan jangka panjag.

3. Mencatat pengeluaran

Setiap orang perlu mengatur pola pengeluaran karena total penghasilan dikurangi dengan total pengeluaran merupakan sejumlah dana yang bisa menjadi tabungan maupun investasi. Sehingga nantinya seseorang bisa menambah total kekayaan bersih. Pengeluaran sendiri dibagi menjadi empat pos, yakni primer, kewajiban, sekunder, dan tabungan.

4. Mengetahui tujuan keuangan

Ini menjadi hal pertama yang sebenarnya yang perlu dilakukan dalam perencanaan keuangan. Kamu harus menentukan tujuan yang tepat. Baik yang bersifat wajib maupun tambahan. Dalam membuat tujuan perlu dibuat berapa jumlah yang ingin dicapai dan berapa lama target untuk mencapainya.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker