Fimela.com, Jakarta Sejak pandemi virus Corona muncul, para ahli kesehatan sudah menekankan tentang betapa pentingnya mencuci tangan dan membersihkan semua permukaan benda-benda yang sering disentuh. Namun, ternyata masih cukup sulit menghindari penyebaran virus ini, sehingga di banyak negara, saat ini masyarakatnya memilih untuk melakukan karantina dan social distancing.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, para ilmuwan menunjukkan jika udara dapat menyebarkan virus Corona, yang berarti ada kemungkinan penyebaran penyakit ini melalui udara. Jadi, antara partikel udara dan tetesan, manakah yang lebih menular?
Partikel udara virus Corona tidak sama dengan tetesan. Partikel udara jauh lebih kecil, pada dasarnya mikroskopis, seperti dilansir dari huffpost.com, Minggu (29/3/2020).
What's On Fimela
powered by
Cara transmisi virus Corona yang harus diwaspadai
Partikel udara dapat bertahan lama di udara dan melakukan perjalanan jarak jauh, sehingga dapat dengan mudah dihirup ke paru-paru. Sedangkan tetesan cenderung 20 kali lebih besar dan hanya mampu melakukan perjalanan sekitar 6 kaki sebelum jatuh ke permukaan.
Partikel udara hanya akan ditemukan dalam kondisi tertentu dan kemungkinan risiko infeksinya sangat rendah. Sayangnya, partikel udara inilah alasan utama mengapa pekerja medis berisiko tinggi.
Ketika cairan mengandung virus, seperti air liur atau lendir, virus ini tetap dapat berada di udara tergantung pada partikel lainnya, seperti tetesan air atau debu. Begitu berada di udara, partikel-partikel ini dapat bergerak melalui ventilasi atau kipas.
Cara transmisi virus Corona yang harus diwaspadai
Tidak hanya itu, aktivitas lainnya seperti berjalan atau membuka pintu juga dapat memudahkan perjalanan dari virus ini. Perbedaannya adalah transmisi melalui partikel berarti virus tersebut dilapisi oleh tetesan, terbatas dalam jangkauan, sehingga penularannya terjadi dalam jarak dekat.
Cara penularan dari virus Corona yang paling mematikan masih melalui kontak dengan tetesan. Penting untuk mengingat jika kita bisa tertular virus ini di mana saja, kamu harus menganggap bahwa setiap permukaan berpotensi terkontaminasi.
#ChangeMaker