Ada Kalanya Pura-Pura Bahagia Tak Membuat Keadaan Lebih Baik

Endah Wijayanti diperbarui 24 Mar 2020, 10:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup yang kita lalui tak selalu bahagia. Tak semua hal bisa berjalan mulus dan baik-baik saja. Ada masa-masa kita akan terjatuh. Ada saat-saat kita akan terluka begitu dalam. Di saat seperti ini, ada kesedihan begitu dalam yang akan kita rasakan.

Saat bersedih, kadang karena situasi dan keadaan kita terpaksa dan memaksakan diri untuk pura-pura bahagia. Kita pura-pura tersenyum di depan orang-orang padahal yang terjadi sebenarnya adalah kita sedang sedih. Memang kadangkala untuk membuat orang lain tidak panik atau mencemaskan kita, kita pura-pura tampak baik-baik saja. Namun, saat keadaan terasa sangat berat, izinkan dirimu untuk bersedih.

Rasa Sedih adalah Emosi yang Berharga

Melansir psychcentral.com, Joy Malek, seorang ahli terapi pernikahan dna keluarga mengungkapkan bahwa sebagian besar dari kita tidak pernah diberi tahu cara untuk menerima keadaan saat kita sedang sedih. Sehingga seringkali menghindari rasa sedih adalah satu-satunya cara untuk mengobati rasa sakit. Padahal rasa sedih adalah emosi yang vital dan berharga. Kesedihan adalah ekspresi jiwa yang memberi tahu kita apa yang sedang kita alami dan apa yang sedang kita butuhkan.

Menutupi Kesedihan Tak Serta Merta Menyembuhkan Luka

Memendam atau menutupi kesedihan (atau emosi lainnya) tak serta merta menyembuhkan rasa sakit. Ada saatnya kita perlu jujur terhadap diri kita sendiri. Jujur dan menerima kesedihan yang kita rasakan. Sehingga kita bisa berdamai dengan keadaan. Saat bersedih, kita tahu ada yang tak beres dalam hidup kita. Ada hal yang perlu kita ubah atau kondisikan kembali. Izinkan dirimu untuk menangis bila perlu. Ringankan dada dan beban yang kamu rasakan saat ini. Supaya langkahmu lebih ringan untuk membuat prioritas hidup yang lebih baik ke depannya.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Don't be ashamed to weep; 'tis right to grieve. Tears are only water, and flowers, trees, and fruit cannot grow without water. But there must be sunlight also. A wounded heart will heal in time, and when it does, the memory and love of our lost ones is sealed inside to comfort us. ― Brian Jacques, Taggerung

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Yevhen Rehulian

Kesedihan Mengingatkan Kembali bahwa Kita Manusia Biasa

Tak ada yang salah dengan menjadi manusia biasa. Justru itu hal yang baik. Kita bisa lebih baik dalam merawat diri dan menjaga diri kita. Setiap kali kita merasakan duka, kehilangan, kesedihan, dan kepedihan, kita akan kembali diingatkan bahwa kita sejatinya adalah manusia biasa. Kita juga butuh ruang untuk bersedih. Ada saatnya kita juga membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang terdekat kita.

Ada kalanya pura-pura bahagia tak membuat keadaan lebih baik. Pada saat tertentu, kita perlu memberi ruang pada diri sendiri. Berbaik hati pada diri sendiri. Meringankan luka dan rasa sakit yang ada di dalam dada. Menangislah jika itu bisa membuat hatimu terasa lebih lega. Setelah itu, lanjutkan lagi langkahmu perlahan untuk membangun hidup yang lebih bermakna.

#ChangeMaker