Melakukan Jarak Sosial untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 18 Mar 2020, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Jarak sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan pengendalian infeksi yang diambil oleh pakar kesehatan masyarakat untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang sangat menular.

Jarak sosial didefinisikan sebagai suatu tindakan mengontrol diri untuk menghindari pertemuan massal dan menjaga jarak (sekitar 6 kaki) dari orang lain jika memungkinkan. Mungkin bagi sebagian orang mungkin merasa jarak sosial menjadi sesuatu yang melegakan dengan membatalkan perjalanan yang berkaitan dengan bisnis dan konferensi mungkin memberi seseorang ketenangan pikiran. Namun sebagian lainnya menganggap hal ini sebuah ketidaknyamanan yang ia alami. Banyak konser dan kegiatan publik yang dibatalkan karena rekomendasi tentang jarak sosial.

Jelas, jarak sosial mungkin merupakan cara paling efektif bagi orang yang tidak terinfeksi virus corona untuk menghindari penyakit tersebut. Tetapi itu mungkin menyebabkan beberapa perubahan besar dalam bisnis yang sedang berjalan, acara publik, dan interaksi sosial.

Memahami mengapa hal itu direkomendasikan dan bagaimana cara mempraktikkannya dapat membantu mengurangi ketakutan yang mungkin dimiliki seseorang. Virus corona menyebar terutama melalui kontak dari orang ke orang. Diyakini bahwa orang-orang yang berhubungan dekat (dalam jarak 6 kaki satu sama lain) kemungkinan besar akan menyebarkannya. Ini menyebar melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk dan bersin. Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung siapa pun yang ada di dekatnya dan dapat terhirup paru-paru yang dapat menyebarkan penyakit.

Apakah Jarak Sosial Dapat Membantu Mengurangi Penyebaran Virus

Sebuah studi menilai apakah jarak sosial efektif dalam memperlambat atau mengurangi penularan influenza selama wabah berlangsung. Para peneliti menemukan bahwa jarak sosial di tempat kerja mengurangi jumlah kasus flu secara keseluruhan. Namun, peneliti juga menemukan bahwa tingkat keberhasilan lebih besar di daerah di mana orang melakukan tindakan pencegahan lain, seperti mencuci tangan dan strategi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh supaya lebih kuat.

Jadi, sementara ini jarak sosial dapat menjadi faktor penting dalam mencegah penyebaran virus corona, mempraktikkan kebersihan yang baik dan mengambil tindakan pencegahan keamanan lainnya juga dapat menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran

Meratakan Kurva

Sebagian dari kita mungkin telah melihat referensi di berita atau media sosial tentang perlunya meratakan kurva melalui jarak sosial. Ketika kasus-kasus baru melonjak sangat cepat, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya kewalahan dan tidak mampu merawat semua orang secara memadai, termasuk pasien yang tidak benar-benar berurusan dengan virus corona. Hal itu dapat terjadi ketika langkah-langkah jarak sosial tidak diberlakukan dengan cepat.

Dengan memperlambat jumlah kasus baru dan meratakan kurva dalam periode waktu yang lebih lama dapat menjaga jumlah kasus di bawah ambang batas. Sehingga rumah sakit memiliki cukup ruang dan sumber daya untuk beroperasi selancar mungkin selama masa sulit ini berlangsung.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Cara Melakukan Jarak Sosial

Wisatawan mengenakan masker saat berjalan di Jalan Champs Elysees, Paris, Prancis, 6 Maret 2020. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, jumlah kasus virus corona COVID-19 di Prancis sebanyak 2.284 orang terinfeksi, 48 meninggal, dan 12 sembuh. (AP Photo/Michel Euler)

Cara paling jelas untuk mempraktikkan jarak sosial adalah dengan menghindari tempat-tempat umum yang ramai di mana kontak dekat dengan orang lain dapat terjadi. Ini mungkin termasuk tempat seperti bisoskop, pusat perbelanjaan, pertemuan keagamaan, serta restoran ramai. Tentu saja ini tidak selu mudah untuk melakukan jarak sosial. Berikut ini tips untuk melakukan jarak sosial.

  • Memilih rapat online daripada pertemuan di tempat kerja, jika ini memungkinkan
  • Bekerja dari rumah
  • Menunda pertemuan sosial besar
  • Batasi atau tunda untuk melakukan perjalanan jauh
  • Selalu sediakan barang-barang penting agar tidak harus sering pergi ke toko
  • Pesan bahan makanan dari layanan pengiriman
  • Berbelanja online daripada toko

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Hidup Sendiri?

Jika mungkin dirimu hidup sendiri, melakukan jarak sosial mungkin lebih mudah bagimu dalam banyak hal. Resiko terpapar pada banyak orang mungkin akan berkurang. Namun, ini mungkin akan mengahdirkan beberapa tantangan bagi dirimu. Mungkin perlu untuk memastikan bahwa dirimu menjadi terisolasi. Kesepian dan depresi bisa menjadi masalah nyata jika seseorang tidak melakukan interaksi dengan orang lain. Jadi, jika mulai bekerja di rumah, menghindari pertemuan sosial dan tidak perlu sering keluar, maka pastikan untuk memantau kesehatan mental diri sendiri. Mungkin untuk mengurangi rasa kesepian dapat melakukan pembicaraan melalui telepon dengan teman dan mengirim pesan sepanjang hari untuk memastikan tidak merasa terlalu terisolasi.

Waktu untuk Melakukan Jarak Sosial

Jarak sosial bukan hanya harus dipraktikkan selama wabah virus corona berlangsung. Ini adalah sesuatu yang mungkin dpaat dilakukan kapan saja saat sistem kekebalan tubuh sedang terganggu. Seseorang mungkin dapat memraktikkannya jika ada penyakit lain di lingkunganmu. Wabah influenza misalnya dapat dikurangi jika orang mengurangi kontak satu sama lain.

Tetap Tenang dan Positif

Berusahalah tetap tenang selama virus ini masih terus menyebar. Tetapi, mengelola stres dan kecemasan dengan cara yang sehat adalah penting agar dapat membuat keputusan sebaik mungkin. Sementara menjauhkan sosial mungkin tampak seperti langkah drastis untuk diambil, itu hanya tindakan pencegahan. Jika mempraktikkannya, masih ada peluang bagus untuk tetap sehat

Meskipun penting untuk tetap mendapatkan informasi tentang berita terbaru, berhati-hatilah dengan membatasi paparan pada media. Cobalah untu menemukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan di rumah yang dapat menghilangkan pikiran dari situasi tersebut.

#Changemaker