Fimela.com, Jakarta Mimpi dan harapan selalu bersemayam di hati setiap orang. Tentunya semua orang menginginkan agar doa dan harapan mereka dapat terkabul.
Harapan dan doa selain tentunya dikaitkan dengan Yang Maha Kuasa, juga sering dikaitkan dengan usaha. Banyak orang yang bilang jika usaha kamu belum cukup, maka harapan dan doa hanyalah kata-kata yang tidak ada artinya.
Hal itulah yang dirasakan oleh Heni Sri Sundani. Sosok wanita muslimah tak pernah menyerah untuk meraih mimpi-mimpinya. Hal itu ia ceritakan dalam Sharing Session Yakin Melangkah dengan 4 sosok inspiratif lainnya. Heni merupakan wanita dari keluarga sederhana. Dahulu ia mempunyai mimpi ingin menjadi guru.
“Aku bermimpi ingin menjadi guru. Soalnya, aku dulu sekolah jauh perlu dua jam perjalanan dengan bentuk jalan tanah dan becek. Belum lagi sampai di sekolah guru sering tidak ada. Dari hal itu, membuat aku ingin menjadi guru agar murid-murid tidak sia sia pergi untuk belajar ke sekolah,” tutur Heni.
Memiliki mimpi dengan kondisi keluarga yang sederhana tidak menjadi halangan bagi Heni. Ia selalu berusaha untuk mengejar mimpinya itu. Alhasil, setelah tamat dari sekolah kejuruan, Heni bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong.
“Saat menjadi TKW saya manfaatkan untuk meraih mimpi dengan menggunakan penghasilan dari bekerja untuk mengenyam pendidikan di Saint Mary’s University Hong Kong. Setelah lulus, saya kembali ke Indonesia dan mendirikan gerakan ‘Anak Petani Pintar’ di Bogor,” imbuh Heni.
Dalam mengejar mimpinya, ia selalu diberikan semangat oleh sang nenek. Karena kondisi keluarga, Heni kecil diasuh oleh sang nenek.
“Aku dibesarkan oleh nenek, karena keterbatasan fisik, aku selalu membantu nenek mencari kayu bakar dan merawatnya. Dulu juga saat mau daftar sekolah harus dibantu oleh tetangga, karena nenek tidak bisa mengantar. Dari situlah semangatku untuk melangkah meraih mimpi,” ujar Heni.
What's On Fimela
powered by
Bertemu Presiden Joko Widodo
Mengenai kisahnya, ia menekankan bahwa cita-citaku adalah tanggung jawabku. Dari kata-kata itu bisa menjadi landasan agar membuatnya kuat untuk meraihnya.
“Aku punya cerita dulu saat masih kecil banyak teman-temanku kalau ada pesawat lewat mereka berteriak “pesawat minta uang” berbeda dengan aku yang berteriak “Pesawat aku ingin bertemu dengan Presiden” siapa sangka pada 2017 saya berkesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo karena terpilih menjadi salah satu generasi milenial yang inspiratif,” tutur Heni.
Sebelumnya, atas pengabdiannya terhadap dunia pendidikan Heni masuk dalam daftar Forbes bertajuk 30 Under 30 Asia untuk kategori social entrepeneurs.
Heni merupakan salah satu sosok wanita muslimah inspiratf yang membagikan kisahnya pada Sharing Session Yakin melangkah. Selain Heni adapula sosok inspiratif lainnya, seperti Hamidah Rachmayanti (Influencer), Heni Sri Sundani (Pendiri Yayasan Anak Petani Cerdas), Qonitah Al Zundiah (Pemilik brand hijab conscious ramah lingkungan), Puti Karina Puar (Ilustrator), dan Sally Marryta Diantiny (Muslimah pekerja).