Cara Orang Tua untuk Siapkan Mental Anggota Keluarga Hadapi Penyebaran Virus Corona

Fimela Editor diperbarui 18 Mar 2020, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika pandemi virus corona menyebar dengan cepat, isolasi diri atau karantina adalah salah satu langkah untuk mengurangi tingkat infeksi. Pemerintah sendiri telah megumumkan periode isolasi yakni selama 14. Selama masa isolasi ini melibatkan individu atau keluarga yang tinggal di dalam rumah, serta tidak memiliki kontak fisik dengan mereka yang berada di luar. Pemerintah pun telah melakukan langkah-langkah isolasi diri mulai dari penutupan sekolah dan tempat-tempat umum, serta tempat kerja. Kebijakan ini membuat sebagian besar masyarakat harus menyelesaikan pekerjaan dirumah, atau yang disebut sebagai Work From Home.

Untuk orang tua yang bekerja dari rumah, kemampuan mereka dalam melakukannya akan bergantung pada berbagai faktor mulai dari usia anak-anak mereka dan tata letak rumah hingga beban pekerjaan mereka. Temperamen orang tua dan anak-anak juga akan berperan besar selama masa isolasi diri ini. Profesor psikologi dan pakar pengasuhan di University of Melbourne Prof Lea Waters AM mengatakan isolasi diri dapat mengenai tiga komponen penting kesehatan mental, yaitu rasa otonomi kita, keterkaitan (rasa terhubung dengan orang lain) dan kompetensi (perasaan efektif). Berikut ini beberapa tips yang dapat kamu lakukan agar tetap tenang antar anggota keluarga selama masa isolasi diri, dilansir dari The Guardian.

Mulai di halaman yang sama

Lakukan diskusi, menurut seluruh anggota keluarga apa yang akan menjadi tantangan terbesar? Apa kekuatan yang masing-masing anggota keluarga miliki untuk dapat membantu satu sama lain? Membahas tentang keprihatinan dan harapan selama masa isolasi akibat virus corona, dan peran apa yang dapat dimainkan setiap anggota keluarga untuk menjadikannya lebih baik. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Cara orang tua untuk siapkan mental keluarga

ilustrasi keluarga bahagia/copyright By bearinmind (Shutterstock)

Jujur dan terbuka

Penting bagi orang tua untuk mendengarkan dan berempati dengan ketakutan anak-anak, berbicara jujur ​​tentang situasi yang ada dengan cara yang sesuai usia anak.

Beritahu mereka untuk tidak perlu terlalu takut, tapi kabar baiknya, rasa takut itu juga akan memungkinkan anak-anak memiliki rasa kontrol, seperti terhadap kebersihan pribadi mereka. Bagi orang dewasa juga, menjaga rasa perspektif dan sumber informasi dan saran dari sumber yang dapat dipercaya akan membantu mencegah kecemasan. Penting bagi semua orang untuk terbuka tentang apa yang mereka alami, untuk mengurangi kemungkinan stigma atau rasa malu yang melekat pada isolasi diri.

Mempertahankan rutinitas

Mempertahankan rutinitas sangat penting agar masyarakat tidak mudah merasakan jenuh. Lakukan rutinitas seperti bangun di pagi hari seperti biasanya, mandi, berpakaian dan merias wajah, lalu melakukan pekerjaan kantor seperti saat kamu bekerja di kantor. Di sore hari, kamu bisa menemai anak-anak mengerjakan tugas sekolah seperti saat kamu pulang dari kantor, atau bermain bersama mereka di dalam rumah. Para orang tua harus berusaha untuk tetap dekat dengan rutinitas normal mereka. Meski beban pekerjaan tetap sama, selama melakukan work from home sebagai orang tua, sebaiknya jangan hanya tinggal di depan layar sepanjang waktu, atau menghabiskan waktu hanya dengan streaming sepanjang hari. Lakukan aktivitas lainnya yang tidak membosankan bagi anak-anak dan dapat dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga.

3 dari 3 halaman

Cara orang tua untuk siapkan mental keluarga

Terus beraktivitas

Tetap aktif secara fisik sangat penting untuk meningkatkan suasana hati. Frustrasi dan kebosanan dapat muncul ketika anak-anak tidak mendapatkan kesempatan untuk aktif secara fisik. Ide-ide latihan yang kreatif, seperti berolahraga di halaman belakang ini bisa dilakukan oleh kedua orang tua dan anak-anak.

Meluangkan waktu untuk hal lain

Penting untuk meluangkan waktu untuk "kegiatan yang hanya membuat kamu dan keluarga merasa baik". Keluarga harus mempertimbangkan hal-hal yang dapat mereka lakukan bersama, seperti merencanakan untuk menonton film di malam hari, mengambil proyek besar seperti membangun atau membuat sesuatu yang kreatif bersama, atau bahkan menata ulang furnitur.

Saling memberi ruang

Cobalah untuk memikirkan hal-hal yang dapat kamu lakukan sendiri dan sebagai keluarga. Buatlah ruang di rumah, jika mungkin, seperti zona kecil yang menjadi zona bermain seluruh anggota keluarga. Sementara itu, menghormati waktu sendirian juga tak kalah penting, itu juga bisa menjadi waktu untuk menciptakan atau berhubungan kembali dengan tradisi keluarga. Contoh sederhananya adalah menyajikan makan siang untuk keluarga, mungkin dengan resep baru yang telah disiapkan oleh anak-anak.

Tetap berhubungan

Komponen penting lain dari kondisi mental yang baik adalah perasaan terhubung dengan orang lain. Kali ini, teknologi adalah teman kita. Menghubungkan dan meluangkan waktu untuk teman-teman di media sosial atau melalui telepon akan sangat penting bagi orang dewasa. Yang tak kalah penting juga adalah dukungan sosial kepada orang lain untuk memastikan mereka baik-baik saja. Ajak anak-anak juga untuk menemukan lingkungan sosialnya, misalnya lewat panggilan video dengan teman-teman sekolahnya.

Penulis: Iffah Nurahmah

#ChangeMaker

Tag Terkait