Fimela.com, Jakarta Untuk mencegah penyebaran virus corona Presiden Joko Widodo telah menginsturuksikan untuk isolasi diri dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Oleh karenanya, beberapa perusahaan memperbolehkan karyawannya untuk bekerja di rumah atau dikenal dengan istilahnya work from home /WFH.
Tak hanya yang bekerja, beberapa sekolah pun meminta para siswa untuk belajar di rumah secara online. Nah, untuk para ibu, bekerja di rumah menjadi tantangan tersendiri.
Isolasi diri di rumah bukan untuk berlibur, namun harus tetap bekerja dan mendampingi buah hati mengejar materi pelajaran. Inilah mengapa manjadi tantangan bagi para ibu karena bekerja sambil menjaga anak dan mendampingi anak belajar online.
Lalu bagaimana cara menyikapinya agar kita tetap santai dalam melakukan kewajiban tersebut? Psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi mengatakan hal pertama yang dilakukan ialah orangtua atau ibu tetap memiliki maindset atau pola pikir tetap bekerja seperti biasa. Mengimplementasikan pola pikir tersebut dalam tindakan yang menunjang seperti melakukan hal seperti biasa sebelum bekerja.
"Jadi kalau memang bekerja di rumah, tetap maindsetnya bekerja. Dan kemudian menerapkan maindset tersebut dengan kita melakukan hal-hal seperti biasanya, sebelum berangkat kerja biasanya bangun pagi, mandi, siapkan sarapan. pokoknya lakukan hal-hal seperti biasa saja. Karena kita tetap bekerja namun di rumah," ujar Ayoe saat dihubungi Fimela.com pada Selasa (17/3/2020).
Selain itu, Ayoe menyarankan untuk siapkan ruangan bekerja dan kemudian fokus dengan pekerjaan. Begitupun dengan anak, tetap lakukan aktivitas biasa sebelum berangkat sekolah seperti mandi dan sarapan, sebelum mulai belajar online.
What's On Fimela
powered by
Membagi waktu dengan anak
Nah dalam membagi waktu, ibu bisa menyiapkan materi belajar sedari malam hari jadi tidak menggangu jam bekerja. "Biasanya sekolah sudah memberikan materi belajar sejak malam hari," paparnya.
Setelah itu, keesokan harinya beri anak waktu belajar 45 menit sampai satu jam. Di waktu itu kita bisa fokus dalam bekerja. Lalu, lakukan break time atau istirahat bersama.
"Jadi kita bisa istirahat di jam yang sama, bisa sambil mengulas pelajar anak kita," paparnya.
Atur aktivitas atau rencana setiap harinya, apa yang ingin dilakukan. Atur waktu bekerja, kapan harus beristirahat. "Bisa juga satu meja bersama, anak belajar ibu bekerja," tambahnya.
Anak sudah bisa mandiri ketika sudah kelas 3 atau 4 Sekolah Dasar. Ayoe mengatakan akan lebih mudah untuk mengatur aktivitasnya. Ketika masih Taman Kanak-Kanak atau Playground sampai kelas 1 Sekolah Dasar memang menjadi lebih sulit dalam membagi waktunya, namun bisa disiati dengan pembagian waktu yang lebih singkat.
"Kalau usia kelas 3-4 SD bisa 1 jam diberi tugas sendiri, tapi kalau yang masih butuh pendampingan agak cepat waktunya. kalau yang besar bisa tidur siang atau diberikan aktivitas, di situ kita bisa fokus bekerja," tutup Ayoe.
#Changemaker