Memahami Makna Social Distancing di Tengah Pandemi Virus Corona

Annissa Wulan diperbarui 16 Mar 2020, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah merebaknya pandemi virus Corona, pemerintah mengambil kebijakan dengan membatasi pertemuan publik yang dikenal sebagai social distancing. Kebijakan ini sebenarnya bertujuan untuk mengurangi transmisi.

Saat ini, belum ditemukan vaksin atau obat apapun untuk virus Corona, sehingga yang bisa dilakukan saat ini adalah berjauhan satu sama lain untuk mengurangi penyebaran dengan berbagai cara. Langkah-langkah yang dilakukan bisa beragam, termasuk mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak sosial.

Seseorang yang telah terinfeksi virus Corona setidaknya bisa menginfeksi dua orang di sekitarnya. Tujuan dari social distancing adalah untuk memutus siklus tersebut, seperti dilansir dari huffpost.com, Kamis (19/3/2020).

Karena banyak yang belum melakukan tes, tidak ada cara untuk mengetahui siapa saja yang berpotensi terinfeksi atau tertular virus Corona. Dalam beberapa kasus, ada orang yang terlihat sangat sehat, namun juga sangat menular.

Gagasan social distancing adalah untuk memisahkan setiap orang, sehingga rantai infektivitas terputus. Secara umum, kamu dianjurkan untuk keluar dari ruang publik, terutama untuk alasan-alasan yang kurang penting selama pandemi virus Corona.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Masih amankah melakukan penerbangan domestik?

Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Gerrie van der Walt.

Sebaiknya sebelum berpergian, tanyakan beberapa hal ini kepada diri sendiri. Pertama, pertimbangkan seberapa penting perjalanan tersebut, cari tahu berapa jumlah kasus virus Corona di tempat tujuan.

Jika kamu bisa mengambil alternatif lain untuk berpergian, seperti naik mobil sendiri, mungkin itu adalah ide yang lebih baik. Namun, ide ini tidak disarankan untuk kamu yang memiliki imun tubuh lemah.

2. Haruskah berhenti menggunakan transportasi umum?

Jika kamu masih harus naik transportasi umum, cobalah untuk menjaga jarak dengan orang lain sejauh mungkin, seperti 6 sampai 10 kaki. Meminimalisir sentuhan pada permukaan transportasi umum dan selalu membawa tisu atau hand sanitizer.

3. Masih amankah untuk berbelanja ke toko?

Jika ada seseorang di sekitarmu yang berusia di atas 60 tahun, cobalah minta orang lain untuk melakukan tugas berbelanja tersebut. Atau jika kamu benar-benar membutuhkan sesuatu untuk dibeli, maka pergilah di saat tempat tersebut kemungkinan lebih sepi.

4. Masih mungkinkah untuk pergi makan di restoran atau nonton di bioskop?

Social distancing bertujuan untuk membatasi ekspos terhadap kerumunan, sehingga jika hal tersebut tidak terlalu penting dilakukan, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Bioskop, restoran, atau olahraga menampung banyak orang, sehingga paparan bisa sangat tinggi, terutama jika kamu tidak tahu siapa saja yang telah melalui tes dan siapa yang belum.

3 dari 3 halaman

5. Amankah untuk tetap pergi ke gym?

Ilustrasi olahraga | unsplash.com

Masalahnya di sini adalah bahwa virus Corona dapat menginfeksi orang sehat yang tidak menunjukkan gejala apapun, namun tetap dapat menyebarkannya kepada orang lain. Sekali lagi, coba bertanya kepada diri sendiri, seberapa penting kamu untuk berada di tempat gym saat kondisi seperti ini?

6. Bagaimana kegiatan dengan anak?

Sebagai orangtua, kamulah yang harus memastikan apakah kegiatan bersama anak penting, seperti datang ke pesta ulang tahun atau sekedar janji untuk bermain bersama teman. Aktivitas di luar rumah jelas bisa dijadwalkan ulang, kamu hanya perlu memastikan kondisimu dan anak selalu sehat.

7. Bagaimana dengan sekolah anak?

Banyak sekolah telah memutuskan untuk menutup aktivitas sementara. Para pakar setuju bahwa sebaiknya menjaga anak tetap di rumah, setidaknya membuat mereka menjaga jarak dari kerumunan yang besar untuk mengurangi kemungkinan penularan.

8. Seberapa serius kasus ini perlu ditanggapi?

Saat ini tujuannya adalah mencoba meratakan kurva agar tidak banyak orang yang jatuh sakit pada satu waktu, karena memang virus Corona ini belum memiliki obat atau vaksin. Intinya adalah kita semua harus berusaha saling melindungi.

#ChangeMaker