Fimela.com, Jakarta Helaian rambut yang lepas dalam jumlah sedikit setiap hari kadang terjadi secara alami, namun kamu harus berhati-hati bila helaian rambut rontok dalam jumlah banyak.
Sebagian besar kerontokan rambut hanya merupakan pertanda bahwa rambut baru tumbuh dan sehat. Faktanya, kehilangan hingga 100 helai rambut per hari adalah hal normal.
Bila kerontokan rambut terjadi lebih banyak, saatnya untuk mencari tahu penyebabnya. Beberapa jenis masalah kerontokan, seperti rambut rontok herediter (androgenetic alopecia), alopecia telogen dan effluvium dapat dihindari jika diketahui penyebanya.
Dilansir dari self.com, jika kamu melihat rambut yang rontok lebih banyak dari biasanya, terlihat lebih tipis, atau tampaknya tumbuh lebih lambat, yuk kita cari tahu penyebabnya.
Genetik
Ketika memikirkan rambut rontok secara turun-temurun, biasanya langsung tertuju pada kebotakan pria. Tetapi ternyata perempuan juga rentan terhadap kerontokan rambut turun-temurun. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), kerontokan rambut pada perempuan biasanya terkonsentrasi di mahkota kepala, sementara pada pria lebih di sepanjang garis rambut.
Meskipun kamu tidak dapat mencegah kerontokan rambut jenis ini sepenuhnya, ada perawatan yang dapat mengatasinya, seperti minoxidil atau finasteride yang dijual bebas yang dapat membuat rambut tetap penuh lebih lama. Jadi, semakin cepat kamu memulai perawatan akan semakin baik.
Persalinan
Biasanya, rambut melewati tiga tahap kehidupan utama. Pertama, fase pertumbuhan. Kedua, fase transisi ketika pertumbuhan berhenti tetapi rambut tidak rontok. Ketiga fase istirahat. Setelah fase istirahat, rambut akan mulai rontok.
Penting untuk diperhatikan, selama kehamilan kebanyakan orang melihat rambut mereka masuk ke mode pertumbuhan cepat. Hal ini dikarenakan oleh lonjakan hormon estrogen. Tidak hanya tahap pertumbuhan rambut yang meningkat secara drastis tetapi juga berlangsung lebih lama dari biasanya.
Setelah kadar estrogen kembali normal setelah melahirkan, rambut melanjutkan siklus pertumbuhan normalnya dan mulai menciptakan rambut tebal yang terakumulasi selama 10 bulan terakhir. Beberapa perempuan mengalami kerontokan yang sangat ringan, tetapi yang lain mengalami kerontokan hebat selama beberapa bulan.
Bethanee Schlosser, MD, asisten profesor dermatologi dari Northwestern mengatakan, jenis kerontokan rambut ini disebut telogen effluvium dan dapat terjadi berbulan-bulan setelah melahirkan. Rambut rontok pascapersalinan, untungnya terjadi sementara. Jadi, kamu tidak perlu melakukan apa pun untuk mengobatinya tetapi ada beberapa cara untuk membuat rambut terlihat lebih penuh. Misalnya, cari sampo dan kondisioner pengatur volume yang diformulasikan untuk rambut halus dan hindari produk-produk yang memberatkan rambut.
Perubahan Hormon
Mengontrol hormon kelahiran atau mengubah jenis kontrasepsi hormon yang berbeda juga dapat menyebabkan pelepasan hormon yang diinduksi. Ketika kamu baru memulainya, menghentikannya, atau mengganti mereknya, tubuh dapat bereaksi dengan menyebabkan rambut menjadi rontok.
Ini adalah bentuk lain dari telogen effluvium, yang berarti biasanya bersifat sementara. Kamu dapat mengandalkan produk penambah volume dan trik penataan rambut sambil menunggu rambut kembali penuh.
Kekurangan nutrisi
Menciptakan dan memelihara rambut yang sehat bergantung asupan nutrisi. Secara khusus, kekurangan zat besi, seng, vitamin B3 (niasin), dan protein semuanya telah dikaitkan dengan berbagai jenis kerontokan rambut.
Mengobati kekurangan gizi biasanya dimulai dari konsultasi dengan dokter dan tes darah untuk secara akurat mendiagnosis masalah. Kemudian dokter akan memberikan suplemen atau merujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
What's On Fimela
powered by
Penggunaan obat-obatan
Menurut Dr. Schlosser, beberapa obat dapat menyebabkan kerontokan rambut kronis. Seperti obat yang digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi, kanker, radang sendi, dan depresi diketahui menyebabkan masalah kerontokan rambut.
Jika obat yang kamu gunakan dapat menyebabkan kerontokan rambut, segera hubungi dokter. Dalam banyak kasus, jenis rambut rontok ini bersifat sementara tetapi jika rambut rontok menjadi kronis, dokter mungkin dapat meresepkan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping kerontokan rambut seperti ini.
Penulis: Finda
#changemaker