Mendidik Anak yang Memiliki Sifat Perfeksionis, Pahami 4 Hal Penting Ini

Endah Wijayanti diperbarui 16 Mar 2020, 13:25 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat anak memiliki sifat perfeksionis, orangtua kadang merasa kebingungan. Memang cukup sulit ketika anak kadang tampak terlalu keras pada diri sendiri. Apalagi jika anak sering membuat standar tinggi untuk dirinya sendiri, maka kita bisa makin kesulitan dalam mendampinginya. Bila anak memiliki sifat perfeksionis, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami orangtua.

Ada sejumlah yang bisa kita lakukan untuk membantu anak untuk menemukan keseimbangan dalam rutinitasnya. Bisa dimulai dari pendekatan-pendekatan yang sederhana, seperti beriktu ini.

1. Bantu Anak Merasa Nyaman saat "Tidak Nyaman"

Saat anak semakin besar, bantu ia untuk mencoba berbagai hal dan kesempatan baru. Bantu anak untuk tidak merasa asing dengan kegagalan dan kesalahan. Melansir psychcentral.com, saat anak memiliki sifat perfeksionis, hal yang paling tak mereka sukai adalah membuat kesalahan dan ditolak oleh orang lain. Kita bisa membantu anak untuk menemukan kenyamanan dalam situasi tak nyaman, seperti mengalami kekalahan atau kegagalan dengan mengajaknya bermain bersama, membacakan kisah perjuangan kesuksesan tokoh-tokoh besar, dan mendorong anak mencoba sesuatu yang baru tanpa membuatnya tertekan untuk harus menang atau selalu berhasil.

2. Anak Perlu Didampingi untuk Fokus pada Proses

Seorang perfeksionis bisa merasa menjadi orang yang tak berguna saat mengalami sebuah kegagalan. Kegagalan seakan menjadi penutup segala harapan dalam hidupnya. Di sini, kita perlu membantu anak untuk bisa lebih menghargai dan menikmati proses. Bukan membuatnya merasa terlalu tertekan untuk mencapai hasil yang terlalu tinggi.

2 dari 2 halaman

3. Anak Perlu Dibantu Menerima Emosi Negatifnya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/MIAStudio

Saat anak punya bakat dan ingin terus mengasahnya, maka kita bisa mendukungnya. Rayakan kesuksesan atau keberhasilannya, tapi jangan sampai berlebihan. Karena pujian berlebihan malah bisa membuat anak terlalu bergantung pada validasi orang lain. Selain itu, bantu anak untuk memahami dan menerima emosi negatifnya. Misalnya, saat anak merasa sedih karena baru saja gagal melakukan sesuatu, izinkan anak untuk merasa sedih. Setelah itu, dampingi ia untuk bisa mencari hikmah atau sisi baik dari hal yang baru dilakukannya.

4. Tunjukkan Rasa Cinta Kita pada Anak

Anak-anak perlu merasa dicintai tanpa syarat oleh orangtuanya. Saat anak berani mencoba melakukan sesuatu, hargai dan apresiasi usahanya. Sekalipun anak tak bisa mencapai target yang diinginkannya, dampingi ia agar tidak merasa gampang putus asa.

Cara mendidik anak yang memiliki sifat perfeksionis memang ada tantangannya sendiri. Meski begitu, kita bisa selalu mengusahakan yang terbaik untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak sebaik mungkin.

#ChangeMaker