Jangan Panik karena Virus Corona, Ini yang Perlu Dilakukan untuk Meredam Kecemasan Menurut Psikolog

Vinsensia Dianawanti diperbarui 14 Mar 2020, 12:00 WIB

ringkasan

  • Peningkatan jumlah pasien akibat virus Corona membuat sejumlah masyarakat panik
  • Namun seorang psikolog menyarankan beberapa hal untuk mengatasi kepanikan tersebut

Fimela.com, Jakarta Jumlah pasien yang terjangkit virus Corona di Indonesia memang terus meningkat. Data terkini, sebanyak 69 kasus terjadi di Indonesia dengan lima orang sudah dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia.

Melihat meningkatnya kasus virus Corona di Indonesia tentu membuat sejumlah masyarakat mulai panik. Yang ditandai dengan pembelian masker hingga sembako secara ekstrem. Namun WHO sendiri telah memperingatkan bahwa kita tidak perlu panik akan virus Corona jika kamu mempraktikkan kebiasaan kebersihan dasar dengan baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menutupi mulut dan hidung jika batuk.

Melansir dari Independent pada Sabtu (14/3/2020) Dr. Michael Sinclair yang merupakan seorang psikolog mengatakan bahwa pikiran kita memang akan selalu fokus akan hal terburuk yang memancing kita untuk melakukan apapun agar dapat bertahan hidup. Namun daripada panik, lebih baik kamu melakukan cara ini agar imunitas tubuh tetap terjaga.

1. Jangan selalu dengarkan pikirkanmu

Terkadang pikiran kita justru membawa kita bukan pada realita sebenarnya. Kita seringkali perlu menyadari bahwa cerita yang diceritakan oleh pikiran itu bukanlah kenyataan. Kita mungkin memiliki kendali atasi pikiran kita sendiri meskipun agak sulit mengendalikannya. Khawatir tentang virus Corona karena hal tersebut tidak membuat situasi menjadi lebih baik. Cobalah untuk menstimulasi ruang otak untuk hal-hal penting lainnya.

2. Jangan mengabaikan gejala stres fisik

Terkadang kita dapat membuat diri kita merasa tidak sehat melalui kepanikan dan kecemasan. Ditandai dengan napas pendek dan jantung berdebar kencang. Pada saat panik seperti ini, cobalah untuk mengambil napas sejenak, duduk, dan hitung napas masuk dan keluar selama 10 detik. Ulangi trik ini hingga kamu merasa benar-benar tenang.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

3. Membuat catatan kekhawatiran

Ilustrasi cemas (Photo: Anthony Tran/ Unsplash)

Terdengar agak aneh, bukan? Namun Elizabeth Turp dari Asosiasi Konseling dan Psikoterapi Inggris mengatakan kamu bisa melakukan sesuatu yang dapat terkontrol untuk membantu mengekspresikan kecemasan. Salah satu caranya adalah menuliskan catatan. Ini membantu kamu mengingat hal-hal yang dapat mempengaruhi kecemasanmu.

4. Memilah informasi yang tepat

Banyaknya informasi yang beredar di media sosial justru membuat sebagian besar malah semakin takut. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa lebih cerdas untuk memilah mana informasi yang harus kamu konsumsi dan tidak. Dengan demikian, kamu bisa tahu informasi perkembangan virus Corona tanpa perlu merasa khawatir.

5. Mengambil langkah praktis

Selain mengelola pikiran, kamu bisa melakukan langkah praktis sederhana untuk membuat dirimu merasa yakin bahwa kamu akan baik-baik saja. Seperti yang disarankan WHO untuk sering-sering mencuci tangan dengan sabun dna di bawah air mengalir. Terutama jika sebelum makan. Selain itu, kamu bisa melakukan rapat besar dalam pekerjaan secara online daripada berkumpul di satu tempat secara berkelompok.

 

3 dari 4 halaman

6. Tetap terhubung dengan orang-orang yang bisa mendukungmu

Ilustrasi/copyrightshutterstock/leungchopan

Di saat-saat stres, mudah untuk mengisolasi diri kita sendiri. Namun tetap penting untuk menjaga interaksi dengan manusia jika hal itu memungkinkan untuk mengurangi kecemasan. Mempertahankan koneksi yang kuat akan membantu dirimu merasa didukung dan dikelilingi oleh kepositifan dan energi baik.

7. Hindari spekulasi dan fokus terhadap fakta

Pembaruan berita di media sosial membuatmu lebih mudah terlibat dalam spekulasi daripada fakta. Namun cobalah untuk tidak terjebak di dalamnya dan hindari membaca laporan spekulatif yang berlebihan.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker