Fimela.com, Jakarta Cerita KKN di Desa Penari yang awalnya ramai di jagat Twitter, sudah siap dalam versi film layar lebar. Film ini dibintangi oleh beberapa pemeran muda seperti Adinda Thomas, Tissa Biani, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, dan lainnya.
Tissa Biani berkisah jika dirinya memiliki alasan tersendiri ketika memilih ambil bagian dalam film yang disutradarai oleh Awi Suryadi tersebut. Bahkan ia rela mengorbankan tawaran film aksi yang selama ini diidamkan.
"Milih KKN di Desa Penari, pas dengan tawaran film aski. Ya karena menurut aku seru aja sih. Jadinya milik KKN di Desa Penari," ucapnya ketika menyambangi kantor KLY, Gondangdia, Jakarta Pusat, balum lama ini.
Film aksi memang menjadi genre impian Tissa Biani. Ia berharap suatu saat mendapatkan kepercayaan untuk berperan dalam genre tersebut. "Kalau tawaran kemarin itu filmnya doang, tapi perannya gak aksi," sambungnya.
What's On Fimela
powered by
Tak Pernah Puas
Tissa Biani memang tak akan pernah puas dalam berakting. Ia ingin menjajal ragam genre dengan ragam perannya. Dan kala berperan, Tissa pun berusaha memberikan kualitas maksimal tanpa pernah memuji diri.
Termasuk dalam perannya sebagai Nur dalam film horor yang dibesut oleh MD Pictures itu. Di lokasi syuting, ia terus memperbanyak tanya, demi mendalami peran utama sebagai seorang gadis berhijab yang memiliki indera keenam.
"Aku sebagai pemain jangan sampai merasa puas sih. Hars selalu berusaha ngerasa kurang, jadi banyak bertanya juga. Nantinya penonton yang melihatnya," ucapnya.
Pengalaman Mistis
Bukan rahasia ketika produksi film horor selalu dekat dengan gangguan hal-hal yang mistis. Setting area yang menyeramkan juga mendukung nuansa horor di lokasi pembuatan film. Tissa pun pernah disebut ketempelan makhluk halus.
"Iya (percaya). Di Al Quran juga dijelasin gitu. Di dunia ini juga da makhluk lain, setan, jin. Cukup percaya tapi ga terlalu addict banget, atau kepo ama hal-hal seperti itu. Meski aku ga pernah bersinggungan," paparnya.
Tissa sendiri mengaku lebih waspada semenjak dirinya disebut ketempelan itu. "Mungkin lebih parnoan ya. Pas kejadian ketempelan itu, jadi lebih parnoan. Lebih waspada ya," tandasnya.