Hindari Virus Corona, Begini Cara Menghentikan Kebiasaan Menyentuh Wajah dengan Tangan

Fimela Editor diperbarui 16 Mar 2020, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Jumlah pasien positif virus corona yang terus bertambah dari waktu ke waktu masih menyisakan kekhawatiran yang luar biasa di tengah masyarakat. Namun, WHO juga pemerintah senantiasa menghimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dalam menghadapi situasi ini. Langkah-langkah sederhana dalam mengurangi tingkat penyebaran virus juga terus disosialisasikan, mulai dari rajin mencuci tangan, menjaga stabilitas kekebalan tubuh, juga himbauan terkait tindakan menyentuh wajah langsung dengan tangan.

Hal itu karena beberapa virus dapat hidup selama beberapa waktu di permukaan padat di luar tubuh, sedangkan aktivitas sehari-hari melibatkan banyak interaksi dengan banyak orang, termasuk kontak fisik, sehingga jika kamu menyentuh bagian wajah dengan tangan yang kotor maka virus yang berasal dari benda-benda atau orang-orang di sekitar kita dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih masih merupakan salah satu cara potensial untuk mengurangi risiko penularan virus corona. Meskipun CDC (Centers for Disease Control and Prevention) secara khusus menyebut mulut, hidung, dan mata sebagai zona tanpa sentuhan, mungkin ide yang bagus untuk menjauhkan tangan kamu dari wajah secara umum. Namun kenyatannya, tidak menyentuh wajah sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Jadi untuk membantu kamu belajar bagaimana berhenti menyentuh wajah, melansir dari self.com dua psikolog akan menjelaskan tentang praktik tindakan pencegahan yang baik dan cara menghentikan keinginan untuk selalu menyentuh wajah, inilah beberapa saran yang mungkin bisa membantu kamu melakukannya.

2 dari 3 halaman

1. Perhatikan seberapa sering kamu menyentuh wajah

ilustrasi menyentuh wajah | unsplash.com/@houcinencibphotography

Memperhatikan sebarapa banyak kamu menyentuh wajah sangat penting sebelum kamu mencoba mengubah kebiasaan itu. “Apakah saya menyentuh wajah saya karena wajah saya gatal? Apakah saya menyentuh wajah saya karena saya tidak nyaman? Apa yang terjadi sebelum itu membuat saya cenderung ingin menyentuh wajah saya?" kata Marla W. Deibler, Psy.D., psikolog klinis berlisensi dan wakil presiden OCD New Jersey.

Ada banyak alasan mengapa kita menyentuh wajah kita tanpa menyadarinya. Faktanya, tanpa kamu sadari melalui siklus berita virus corona yang ramai diperbincangkan, membuat masyarakat terfokus pada cara berhenti menyentuh wajah dan mungkin membuat kamu berpikir tentang lebih banyak menyentuh wajah. Hal itu karena banyak orang berusaha memerangi sentuhan wajah dengan menghindari berpikir tentang menyentuh wajah mereka. Tapi itu hanya memperburuk keadaan.

2. Buat reaksi lain sebagai pengganti menyentuh wajah

Misalnya, menanggapi mata yang gatal dan kamu rasakan saat berada di bus saat memegang pegangan umum. Jika kamu memutuskan untuk tidak menggosok mata dengan tangan yang tidak dicuci, apa yang bisa kamu lakukan?

"Mungkin kamu bisa menghilangkan gatal," kata Deibler. "Mungkin kamu bisa menggosok gatal dengan bahu atau lengan alih-alih dengan jari-jari tangan.” Apa pun yang kamu lakukan, jika kamu cukup sering mengulanginya, ada peluang bagus untuk lain kali saat merasakan gatal di hidung lagi, kamu tidak akan langsung menggaruknya, atau kamu akan meraih pembersih tangan terlebih dahulu.

Perlu dicatat bahwa tidak ada banyak penelitian yang mengatakan menyentuh wajah dengan sesuatu seperti lengan atau bahu akan lebih aman daripada menyentuhnya dengan tangan. Tetap berpegang teguh pada praktik kebersihan terbaik bila memungkinkan.

3 dari 3 halaman

3. Alasan emosional yang mendasari kebiasaan menyentuh wajah

ilustrasi menyentuh wajah | unsplash.com/@elashv

Jika kamu merasa bahwa perasaan seperti khawatir, cemas, atau tertekan lainnya merupakan pemicu untuk menyentuh wajah, itu adalah sesuatu yang ingin kamu atasi juga. Kiat-kiat untuk mengelola emosi-emosi itu bisa mencakup praktik perawatan diri dengan cara yang paling membantu, seperti apakah kamu memiliki waktu tidur yang cukup, mendiskusikan dengan terapis jika dirasa masalah emosional sudah sangat mengganggu, atau mungkin mencari seseorang untuk diajak bicara jika kamu tidak melihat seorang ahli untuk kesehatan mental tetapi merasa hal itu mungkin bisa membantu.

4. Berlatih untuk tidak menyentuh bagian tubuh yang lain

“Berlatih sekitar lima menit sehari untuk duduk dengan tangan di pangkuan dan berusaha untuk tidak menyentuh tubuh,” kata psikolog klinis dan anggota Dewan Penasihat Ilmiah Yayasan TLC untuk BFRBs Suzanne Mouton-Odum, Ph.D. “Jangan menggores, jangan melakukan tindakan apapun pada tubuh, termasuk memindahkan rambut. Lihat apakah kamu bisa melakukannya." Banyak orang akan berjuang tetapi akan lebih baik jika dilakukan dengan latihan. Dan ketika kamu menjadi lebih baik, kamu mungkin menemukan bahwa kamu memiliki kontrol lebih besar atas semua kebiasaan yang dulu tidak kamu sadari.

5. Bukan masalah jika terkadang kamu menyentuh wajah

Menyentuh wajah juga bukan hal yang salah, hal terakhir yang harus kamu hindari adalah membuat diri kamu lebih cemas dengan meyakinkan diri sendiri bahwa menyentuh wajah akan memiliki konsekuensi yang mengerikan. "Sangat mudah untuk terlalu khawatir tentang perilaku tertentu yang bermasalah, terutama ketika kita dibombardir oleh informasi yang memberitahu kita bahwa kita mungkin dalam bahaya," kata Deibler.

Ingatlah bahwa menghindari menyentuh wajah adalah tindakan pencegahan. Itu tidak berarti bahwa jika kamu menyentuh wajah Anda, kamu pasti akan sakit atau terkena virus. Lakukan apa yang dapat kamu lakukan untuk tetap berpegang pada rekomendasi CDC, WHO, para ahli kesehatan dan juga pemerintah.

#ChangeMaker

Penulis: Iffah Nurahmah