Fimela.com, Jakarta Anne Avantie menutup pagelaran fashion show terbesar di Sumatera Selatan “Palembang Fashion Week 2020” yang diselenggarakan di Spot and Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Minggu (8/3).
Pagelaran fashion show yang digagas oleh Palembang Icon, pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Lippo Malls telah terselenggara selama 7 tahun ini, digelar sejak tanggal 5 Maret dan menghadirkan lebih dari 20 designer di area Palembang dan Sumatera Selatan.
Fashion show kali ini juga menandai 30 tahun Anne Avantie berkarya dengan menghadirkan busana koleksinya dengan tema 'Tjerita Tjinta'. Untuk itu, Fashion show ini menjadi bagian dari roadshow menjelang perayaan 30 tahun Anne Avantie berkarya di dunia fashion.
Mall Director Palembang Icon, Co Ing mengatakan pihaknya telah menggelar PFW selama tujuh tahun berturut-turut. Pada 2020, PFW yang digelar pada 5-8 Maret 2020 ini telah menghadirkan 21 desainer, termasuk Anne Avantie.
Ia berharap, ajang ini mampu menumbuhkan industri fashion di Tanah Air, khususnya di Palembang. "Hal itu sesuai dengan misi Lippo Malls Indonesia bahwa kehadiran kami melalui PFW diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi Indonesia, khususnya Palembang," ungkapnya di Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Minggu (8/3).
Napak tilas Anne Avantie Selama 30 tahun berkarir
Sementara itu, Anne Avantie yang akrab disapa Bunda ini mengatakan kehadirannya di Palembang merupakan kali kedua setelah sebelumnya, ia mengadakan acara Pasar Tiban bekerjasama dengan Palembang Icon.
Anne menuturkan, fashion show kali ini merupakan napak tilas perjalanan karirnya selama 30 tahun berkarya melengkapi roadshow yang telah dan direncanakan digelar di beberapa kota di Indonesia lainnya.
Saya menemukan perasaan cinta di Palembang. Untuk itu, saya memberikan tema pada gelaran kali ini dengan 'Tjerita Tjinta'. Sebagai ungkapan rasa cinta saya kepada masyarakat Palembang," paparnya.
Menurut Anne, busana yang tampil di PFW merupakan karya masterpiece dan hanya 20% yang baru. Karya masterpiece itu merupakan hasil dari karyanya selama 30 tahun perjalanan karirnya. Bahkan, ada busana yang diciptakan pada 17 tahun lalu yang kembali ditampilkan pada gelaran tersebut.
Anne berharap pagelaran busana kali ini bisa memberikan inspirasi kepada generasi selanjutnya untuk terus berkarya. Tidak hanya itu, ia pun ingin berbagi inspirasi dengan para desainer lokal agar tetap terus belajar dalam menghasilkan sebuah karya.
"Bagi saya, desainer itu bukan hanya menghasilkan baju bagus, tapi menciptakan brand, lalu pasar, hingga industri. Pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja sehingga bisa menjadi berkat di masyarakat," tutupnya.
#Changemaker