Fimela.com, Jakarta Aktris muda berbakat, Clara Bernadeth menarik perhatian publik saat digadang-gadang menjadi pemeran utama di film "Tersanjung" yang sebelumnya fenomenal di layar kaca pada era 90-an. Di samping kariernya yang tengah menjadi sorotan, kecintaannya pada Tanah Air pun menjadi hal lain yang patut untuk dikulik dari sosoknya.
Meski saat ini lebih condong ke dunia film, namun sejak mengawali kariernya di dunia hiburan tanah air pada tahun 2015, Clara sudah menjajal beberapa bidang seni peran, mulai dari membintangi film, menjadi pesinetron hingga menjajal model video clip.
"Aku fokus ke film layar lebar untuk saat ini dibandingkan yang lain, tapi kalau ada tawaran (lain) dan ku rasa cocok ya nggak apa-apa dicoba juga. Alasan lebih milih film karena lebih banyak tantangan dan bisa menggali akting. Kalau hanya serial televisi atau sinetron itu syutingnya setiap hari, sudah gitu sampai kapan waktunya nggak bisa ditentukan," kata Clara Bernadeth saat wawancara eksklusif dengan FIMELA di KLY Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
What's On Fimela
powered by
Terkait karier film-nya, aktris kelahiran 30 Agustus 1994 ini akan membintangi film "Tersanjung", di mana dirinya memerankan tokoh Yura, sosok yang lahir dari keluarga bermasalah. Dalam kisahnya Yura nantinya akan menemukan keluarga baru yang harmonis dan hangat berkat kedua sahabatnya, Christian yang diperankan Giorgino Abraham dan Oka, tokoh yang dimainkan Kevin Ardilova.
Berkisah tentang proses pembuatan film, perempuan 25 tahun ini mengaku sangat terkejut dan tidak percaya jika dirinya bisa lolos casting untuk memerankan karakter Yura, yang tak lain adalah peran utama. Ia pun menyebut sangat tertarik untuk membintangi film tersebut karena disutradarai Hanung Bramantyo.
"Alasan pertama dapat tawaran ini saja kaget, karena populer banget ya sinetron itu. Kedua, pas aku tahu ini director mas Hanung, senang banget bisa kerjasama dengan dia sih. Ketiga, film ini adaptasi bebas dari sinetronnya," kata perempuan kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1994 itu.
Saat tahu film "Tersanjung" yang dibintanginya memiliki cerita berbeda dengan sinetronnya pun Clara mengaku kaget dan merasa tertantang, apakah aktingnya akan diterima oleh masyarakat luas, terlebih mereka yang dulu begitu menyukai sinetron tersebut.
"Aku ngerasa challenging karena takutnya orang maunya (sosok Yura) kayak yang dulu lagi. Tapi karakter ini beda dengan yang dulu, yang sama dari sinetron adalah benang merah Yura dengan masalah hidupnya, percintaan dan persahabatan," jelasnya.
Selain berkisah tentang perjalanan kariernya, Clara Bernadeth pun bercerita soal gaji pertamanya dari hasil akting. Walau tak memberi tahu secara gamblang nominalnya, namun ia mengatakan uang tersebut mampu membawanya travelling ke salah satu daerah di Indonesia.
"Penghasilan pertama di dunia hiburan itu pas zaman aku kuliah, pokonya baru dapat uang kaget. Aku itu orang yang hobi banget travelling, jadi uangnya aku pakai untuk jalan-jalan. Waktu itu aku pergi eksplore Indonesia, ke Nusa Penida, Bali," tutur Clara Bernadeth.
Travelling dan Kecintaan Pada Indonesia
Perempuan keturunan Belanda-Prancis ini mengaku sangat mencintai Indonesia. Keindahan alam diberbagai sudut Indonesia pun menggugah hati Clara untuk berkunjung ke berbagai daerah di Tanah Air.
Meski senang, namun ada hal yang dikeluhkan Clara terkait sulitnya transportasi menuju tempat wisata yang tak selamanya mudah. Ia pun menceritakan pengalamannya yang hampir saja tidak bisa pulang saat jalan-jalan ke daerah Banda Naira, Maluku beberapa waktu lalu.
"Niatnya pengin eksplor Indonesia lagi, karena aku mikir kita sudah punya semua yang negara lain nggak punya. Kita punya alam yang bagus banget, tapi sayangnya transportasi yang kurang memadai," kata Clara Bernadeth.
"Aku terakhir ke Banda Naira, tapi sempat nggak bisa pulang karena itu susah aksesnya dan hanya ada satu hari sekali transportasinya. Kedepannya aku pengin pergi ke daerah Timur Indonesia, seperti NTT, NTB dan Papua," tambahnya.
Pada FIMELA, ia juga menceritakan kisah lucunya untuk mewujudkan hobi jalan-jalan ini. Kala itu, Clara sempat ditawarkan untuk pergi keluar negeri dari ekstrakurikulernya, ia pun langsung mengiyakan tawaran tersebut tanpa tahu ada syaratnya.
Lebih lanjut ia mengaku sempat kaget, lantaran syaratnya yaitu harus bisa menari tarian Indonesia dan mampu mempertunjukkan keahliannya itu di depan masyarakat luar negeri.
"Jadi itu pas zaman kuliah sih, aku ditawarin mau nggak keluar negeri, ke Perancis dan Denmark? karena hobiku travelling yaudah akhirnya aku bilang mau. Tapi ternyata untuk pergi ke sana, aku harus bisa menari tarian tradisional," katanya sambil mengingat kejadian lucu tersebut.
"Aku sendiri nggak ada kepikiran sama sekali buat bisa tarian tradisional, karena itu susah banget. Tapi karena sudah mengiyakan, akhirnya yaudah aku belajar nari dan ternyata semua diluar ekpetasi aku, kayak punya kebanggaan sendiri, kayak goals dalam hidup karena bisa menari di depan orang luar negeri," jelas Clara yang mampu menguasai empat tarian tradisional Indonesia, seperti Tari Saman, Tari Indang dan Tari Kipas.
"Pas ada lagi, aku ikutan lagi, karena ternyata seseru itu. Jadi kayak addict mau nih keluar negeri lagi buat nari. Pas di sana orang lihat tarian kita, itu tuh mereka sangat menghargai, mereka ikut nari," kata Clara sambil tersenyum manis sambil mengingat kisahnya.
Sejak saat itu diakui Clara, ia pun makin cinta dengan budaya Indonesia, namun kini ia tak seleluasa dulu mempelajari tarian tradisional karena kesibukan di dunia hiburan.
Selalu Didukung Orang Tua
Meski kariernya kini tengah menanjak, Clara mengaku jika di awal kariernya ia tidak berminat terjun ke dunia entertainment. Bahkan, berulang kali ia sempat menolak kala diajak casting oleh keluarganya yang bekerja di bidang periklanan.
Beda dulu dan sekarang, kini perempuan 25 tahun itu justru semakin jatuh cinta dengan pekerjaannya sebagai seorang public figure.
"Dulu emang belum kepikiran terjun di dunia entertainment, meskipun orang tua aku udah nyuruh untuk casting karena mamaku emang kerja di dunia entertainment juga, tapi waktu kecil aku memang nggak tertarik. Sampai akhirnya kuliah aku ambil jurusan Hubungan Internasional dan sempat magang untuk skripsi, pas di perkantoran ternyata ini bukan dunia aku," katanya.
"Pas lagi magang aku ditawarin iklan, terus yaudah aku nyoba aja deh untuk iklan. Eh ternyata sekali casting langsung di terima. Terus aku mulai ketagihan dan nyoba iklan lagi eh keterima lagi. Aku pikir emang cuma keberuntungan saja. Terus ikut casting film diterima juga, cuma aku di situ langsung merasa kok semakin mendalami banget ya. Aku juga nggak punya pengalaman akting, akting gimana ya mana aku langsung ditawarin pemeran utama dengan PH yang besar, tapi akhirnya nggak jadi karena kulitku bukan sawo matang," lanjutnya.
Meski begitu, ia ditawari bermain film lain dengan PH yang sama. Tetapi ia hanya menjadi supporting saja. Setelah itu ia berpikir jalannya ini sangat mudah, seakan Tuhan Yang Maha Esa sudah merestuinya menjadi seorang public figure.
Tak pernah sekolah akting, akhirnya ia syuting sambil belajar secara langsung dengan para senior lainnya di lokasi. Ia pun mengaku menyesal saat di sekolah dulu tidak pernah mengambil ekstrakurikuler teater. Menyadari semua itu akhirnya ia belajar akting di sekolah teater di awal kariernya ini. Pasalnya ia memang ingin memberikan yang terbaik.
"Awal syuting aku stress karena nggak tahu rasanya disorotin lampu, akting, arahan director dan lain-lain. Meski begitu aku ngerasa ada tantangan dan mau menggali lagi, untuk akting. Akhirnya aku belajar dengan para senior saat syuting dan sempat juga belajar sekolah akting lagi untuk memperdalam," tuturnya.
Perjalanan karier Clara Bernadeth di dunia entertainment ini memang tak selamanya mulus seperti yang dilihat, ia bercerita sempat down sampai memiliki keinginan untuk 'putar arah' karena kerap kali ditolak casting.
Namun keluarga serta orang terdekatnya selalu memberikan semangat untuknya, hingga pada akhirnya ia semakin yakin bahwa ini memang pekerjaan yang tepat untuknya. Sampai pada akhirnya ia kembali mendapat tawaran casting dan terpilih.
"Aku kayak jatuh cinta dan aku selalu bilang mau main film lain lagi, punya tantangan lagi, aku selalu maju, tapi ternyata aku mulai nggak diterima casting. Aku sedih banget, mau ke mana sih harusnya, aku sudah menutup keinginan lamaku kerja di kantoran malah kayak gini. Saat itu keluarga dan orang terdekat selalu beri semangat akhirnya mulai diterima lagi," jelasnya.
Mengetahui Clara Bernadeth ikut bermain film 'Tersanjung' orang tuanya pun sempat kaget dan tidak percaya, namun mereka bangga dengan anaknya itu yang semakin hari aktingnya memang semakin bagus.