Melihat Perubahan Drastis Ayana Moon

Anisha Saktian Putri diperbarui 12 Mar 2020, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Nama Ayana Moon atau Ayana Jihye Moon sudah tidak asing lagi di telinga muslimah Indonesia. Wajahnya semakin bersinar dengan jilbab yang selalu ia kenakan.

Ayana sendiri merupakan mualaf asal Korea Selatan, ia memutuskan memeluk Islam setelah mendengar cerita dari sang kakek. "Saya tahu Islam dari kakek saya, pada saya umur 7 tahun. Kakek bercerita tentang apapun mulai dari politik, ekomoni, sampai perang yang membawa-bawa nama Islam. Dari situ saya mulai penasaran dengan Islam, kenapa perempuan pakai kerudung, dan kenapa sholat," ujarnya dalam acara Muslim Festival di Balai Kartini, Jakarta.

Sejak saat itu, salah satu brand ambassador Wardah ini pun mulai mencoba mencari informasi lebih banyak tentang Islam dan Timur Tengah. Sayangnya, informasi tersebut sangat terbatas di Korea Selatan. Ayana Moon pun mempelajari agama islam sendiri dengan bantuan internet.

"Mau tahu Islam buka google, semuanya bahasa Inggris. Jadi setiap kata aku artiin lewat kamus," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Merasakan ketenangan

Kedekatan Ayana Moon dan adiknya. (Sumber: Instagram@xolovelyayana)

Walau lahir dari keluarga berkecukupan, Ayana mengaku tidak merasa bahagia dan tenang pada saat itu. Raut wajahnya pun selalu suram tanpa senyuman.

"Aku dari keluarga yang cukup berada, punya teman banyak tapi aku tidak pernah merasa senang dan puas," tuturnya.

Hingga akhirnya Ayana pun memutuskan untuk menjadi mualaf, walaupun ditentang oleh kedua orangtuanya. Namun iya tetap yakin untuk lebih dalam memperlajari agama Islam, hingga mendapat beasiswa ke Malaysia.

Ayana pun mengalami masa sulit saat di Malaysia, mulai dari kekurangan finasial, kesepian karena tidak ada keluarga, dan teman-teman yang sibuk. Hingga sempat menyerah dan ingin kembali ke negeri asalnya, Korea Selatan.

"Sebelum kembali ke Korea, aku pikir untuk mengunjungi Indonesia untuk sekadar jalan-jalan menemui teman-temannya yang ditemui lewat instagram. Setelah dateng ke Indonesia saya betah karena orangnya baik-baik, makananya enak, dan nuasanya Islam sekali," paparnya.

Setelah masuk Islam, perasaan Ayana pun lebih tenang, lebih bisa tersenyum, hidup lebih bermakna, dan selalu bersyukur. Hingga sang adik, heran dengan sifat Ayana yang berubah menjadi baik.

"Aku pastinya lebih sering senyum saat masuk Islam, sampai adiku heran melihat aku yang galak jadi baik,"

Melihat sifat Ayana tersebut, sang Adik pun mengikuti jejak sang kakak menjadi mualaf. "Alhamdulilah adikku jadi mualaf dari tahun 2019, karena melihat perubahan dalam hidupku," papar Ayana yang baru saja meluncurkan buku 'Ayana Journey To Islam'.

 

#Changemaker