Fimela.com, Jakarta Isu komunikasi adalah masalah yang paling banyak dihadapi pasangan menikah. Hal itu diakui pula oleh 67,6% responden yang mengikuti survei Teman Bumil. Terhambatnya komunikasi ini, akibat saling tidak memahami bahasa cinta pasangannya.
Perihal ini, Indra Noveldy, seorang relationship coach dan konselor pernikahan, mencoba menjelaskan bagaimana kaitannya antara bahasa cinta yang tidak tersampaikan, dengan kemungkinan terjadinya perselingkuhan.
“Bahasa cinta adalah sebuah kebutuhan, layaknya makan dan istirahat. Jika kebutuhan ini tidak didapatkan di rumah dari suami atau istrinya, seseorang akan keluar rumah dengan perut lapar. Alhasil, ia akan mencari ‘makanan’ lain di luar rumah dari orang lain yang bukan pasangan resminya,” ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Mencegah perselingkuhan
Hal senada juga terlihat dari 72,8% pengakuan para responden survei. Mereka yakin bahwa dengan memahami bahasa cinta pasangan mereka, bisa mencegah terjadinya masalah rumah tangga, termasuk perselingkuhan.
Indra mencatat, pihak ketiga bukan penyebab hancurnya rumah tangga yang utama. Pihak ketiga bisa hadir karena sudah ada masalah di dalam rumah tangga yang tidak diselesaikan, sehingga menciptakan celah untuk bisa dimasuki pihak ketiga.
Jadi, apa yang harus dilakukan agar pernikahan terjauh dari perselingkuhan? Indra membocorkan rahasianya.
“Rumus bahagia dalam pernikahan ada 3. Yang pertama memberi, kedua memberi, yang ketiga memberi. Mengapa memberi? Karena ketika pernikahan dilandasi dengan niat memberi, maka kedua pihak akan saling berusaha membahagiakan tanpa harus menuntut,” katanya.
#Changemaker