Perempuan Rentan Mengidap HIV, Lakukan Test HIV yang Mudah dan Gratis untuk Mencegahnya

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Mar 2020, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini, diestimasikan terdapat 640,000 orang yang hidup dengan HIV (ODHA) di Indonesia. Namun demikian, dari jumlah tersebut, hanya 55% yang mengetahui status HIV mereka, dan hanya 19% yang ada dalam pengobatan ARV. Dari estimasi 640,000 orang tersebut, 36% di antaranya adalah perempuan.

Hal ini dikarenakan, melakukan tes HIV masih menjadi hal yang tidak mudah di Indonesia. Banyak orang, terutama perempuan, yang masih takut untuk melakukan tes HIV karena asosiasinya yang kuat dengan stigma tertentu.

Maka untuk mengurangi stigma negatif, promosi  tes HIV sebagai bagian dari pengecekan kesehatan rutin bagi perempuan dan ibu hamil perlu terus dilakukan.

Mantan Miss Universe 2015, Pia Wurtzbach yang juga  UNAIDS Goodwill Ambassador for Asia and the Pacific menyangkan stigma negatif yang melekat pada test HIV

“Sayang sekali masih banyak stigma negatif yang melekat pada tes HIV. Padahal, dengan mengetahui status HIV, berarti kita peduli terhadap kesehatan kita dan orang-orang di sekitar kita. Kepada semua perempuan Indonesia, ayo beranikan diri untuk tes HIV,” ujarnya saat ditemui di RS. St Carolus, Jakarta. 

Perempuan terbukti memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap HIV. Dalam proyeksi Asian Epidemic Model (AEM), sebanyak 215.979 perempuan Indonesia yang tergolong berisiko rendah diestimasikan hidup dengan HIV. Kebanyakan di antara mereka adalah pasangan dari populasi yang rentan terdampak HIV.

 Perempuan juga seringkali mengalami kendala untuk memeriksakan kesehatan seksual dan mengakses pengobatan HIV karena tidak mendapat persetujuan dari pasangannya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pentingnya test HIV

Atiqah Hasiholan lakukan test HIV

Pia mengatakan tes HIV dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Jika hasil tes positif, maka kita bisa mencari dan mendapatkan penanganan yang tepat. Misalnya, dapat segera meminum obat antiretroviral (ARV).

Melalui pengobatan ARV yang konsisten, perempuan yang hidup dengan HIV dapat hidup sehat, menikah, merencanakan kehamilan, serta mencegah penularan HIV pada anak.

“Ketika seseorang mengetahui status HIV secara lebih dini, ia dapat segera meminum obat antiretroviral (ARV). Melalui pengobatan ARV yang konsisten, perempuan yang hidup dengan HIV dapat hidup sehat, menikah, merencanakan kehamilan, serta mencegah penularan HIV kepada anak. Jadi, HIV bukan lagi sebuah death sentence,” tambah Pia.

Tes bisa dilakukan dilakukan secara gratis di Puskesmas. Saat test pun tidak terasa sakit dan hasil test keluar dalam waktu hanya 20 menit. 

Aktris Atiqah Hasiholan yang juga adalah UNAIDS National Goodwill Ambassador for Indonesia telah mencoba untuk test HIV.

“Saya sudah pernah tes HIV dulu sebelum menikah, dan sekarang adalah yang kedua kalinya. Testimoni saya soal tes HIV masih sama: sangat mudah, gratis, dan tidak sakit sama sekali. Kalau saya dan Pia bisa, saya percaya para perempuan di Indonesia juga bisa melakukannya,” paparnya. 

Bahkan, menurutnya, staf kesehatan memperlakukan pasien dengan baik dan positif sehingga masyarakat tidak perlu takut atau khawatir jika ingin melakukan tes HIV.

#Changemaker