Penting Dilakukan, Ini Waktu Test HIV yang Disarankan Dokter

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Mar 2020, 11:00 WIB

ringkasan

  • Test HIV baik dilakukan sebelum menikah, untuk mencegah penularan
  • Test HV juga bisa dilakukan ketika kita berisiko terkena, seperti penggunan jarum suntik tidak steril, seks bebas, hingga transfusi i darah

Fimela.com, Jakarta Mengajak orang untuk berani melakukan tes HIV masih menjadi hal yang tidak mudah di Indonesia. Stigma negatif dari masyarakat, menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat enggan untuk melakukan tes tersebut. 

Padahal tes HIV sangatlah penting untuk melindungi keluarga dari HIV, jika hasil tes positif maka kita bisa mencari dan mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak terlambat, hingga mencegah penularan. 

Lalu kapan kita harus melakukan test HIV? Ketua Tim HIV/AIDS, RS St. Carolus dr. Emon Winardi Danudirgo, Sp.PD menyampaikan idealnya dilakukan pada orang yang berisiko tinggi, seperti penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau bergantian, seks bebas, dan transfusi darah. 

Namun, baiknya test dilakukan sebelum menikah, dr. Emon mengatakan hal ini dapat mencegah penularan kepada anak. Atau enam bulan sekali bisa dilakukan test HIV ini. 

“Dilakukan sebelum menikah penting karena kita tidak tahu apakah diri kita berisiko. Kita tidak tahu apakah orang yang berhubungan dengan berisiko HIV. Test ini juga mencegah keluarga tertular seperti dari ibu ke anak,” paparnya di RS St. Carolus. Jakarta. 

dr. Emon juga mengatakan bahkan bayi ditest HIV jika memiliki faktor risiko. Begitupun dengan petugas kesehatan. “Bayi kita test dengan melihat faktor risikonya, seperti ibunya positif HIV. Petugas kesehatan yang tertusuk jarum, ini juga berisiko tinggi makan dari itu melakukan test HIV juga,” paparnya. 

2 dari 2 halaman

Pencegahan penularan HIV

Kunjungan Pia Wurtzbach UNAIDS Goodwill Ambassador for Asia and the Pacific ke Indonesia - UNAIDS

dr. Emon juga mengatakan tes HIV sejak dini bisa menjadi pencegahan. Hal ini dikarenakan infeksi HIV yang tak segera tertangani bisa berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS.

“HIV ibarat rayap, AIDS adalah rumah yang rontok. Supaya rayap tidak merontokan rumah maka secepat mungkin lakukan tes.

Selain itu, jika tes positif langsung dapat mencari penangan yang tepat. Kita tahu pengobatan apa yang dilakukan agar tidak berkembang dan tidak menularkan.

“Tes HIV itu sangat rahasia, bisa dilakukan di Puskesmas atau di Rumah Sakit.  Dokter apapun bisa melakukan test ini, nanti dokter tersebut akan memberikannya pada laboraturium. Hasilnya pun akan keluar dalam waktu 20 menit saja. Hasil test benar-benar diberikan secara rahasia,” tutupnya. 

#Changemaker