Fimela.com, Jakarta Penyebaran virus corona yang disebut COVID-19 yang kini sudah menjadi wabah di seluruh dunia. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini sudah ada dua orang yang terpapar virus corona di Indonesia.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020), dilansir dari Liputan6.com.
Masker pun dikadang-kadang menjadi salah satu cara mencegah Covid-19, maka tak heran jika saat ini makser pun sulit untuk didapatkan. Padahal, menurut spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa dilansir dari Forbes, sebenarnya masker tidak perlu digunakan jika tidak sakit.
"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memggunakan masker. Tidak ada bukti bahwa memakai makser pada orang sehat akan melindungi mereka. Mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," ujar kata Dr. Perencevich kepada Forbes.
Pertama-tama, kebanyakan orang yang membeli masker tidak dapat menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka. Virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti tidak dapat menghirupnya secara acak, itu juga berarti masker bedah standar tidak akan membantu. Masker itu dirancang bukan untuk mencegahnya.
"Jika terserang flu atau mengira menderita COVID, saat itulah mengenakan makser agar oranglain tidak tertular. Jika merasa sedang sakit, harus mengenakan makser untuk melindungi anggota keluarga atau oranglain," papar Dr. Perencevich.
Dan jika merawat seseorang dengan virus corona di rumah, barulah menggunakan masker.
Inilah Cara Sebenarnya Melindungi Diri Dari COVID-19
Bukan pakai masker, tetapi cara terbaik untuk melindungi diri dari virus corona adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Coronavirus adalah virus 'diselimuti', yang berarti ia memiliki lapisan membran lipid luar, lapisan luar lemak. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk 'melarutkan' lapisan lemak berminyak ini dan membunuh virusnya," papar Karen Fleming, PhD, seorang profesor biofisika di Johns Hopkins University, menjelaskan di Twitter.
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah, terutama mulut dan hidung. Juga bawa pembersih tangan seperti hand sainitizer untuk berjaga-jaga, jika tidak bisa mendapatkan sabun dan air.
"Hanya karena itu adalah virus pernapasan, bukan berarti virus itu masuk ke tubuh melalui pernapasan. Itu bisa masuk ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh mulut atau wajah. Jadi, cuci tangan dan jangan menyentuh mulut atau wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu," paparnya.
Kalian dapat melindungi diri sendiri dengan menjauhkan diri dari kerumunan. Jika melihat seseorang batuk atau bersin atau terlihat sakit, tetap sejauh tiga kaki darinya karena sejauh itulah sebagian besar tetesan akan bergerak.
Selain itu, memperkuat sistem kekebalan tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti menjaga pola makan, pola hidup bersih, dan mengonsumsi imunostimulan. Imonustimulan berfungsi mengaktivasi berbagai elemen dan mekanisme berbeda pada sistem imun, meningkatkan pertahanan alamiah tubuh, dan membantu sistem kerja imun dengan merangsang pembentukan berbagai sel imun untuk mencegah penularan virus Corona.
#Changemaker