Urusan Cinta dan Jodoh Kadang Berada di Luar Kendali Kita

Endah Wijayanti diperbarui 02 Mar 2020, 10:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak pernah ada yang bisa baik-baik saja saat terjebak dalam hubungan yang beracun (toxic relationship). Baik dalam hubungan keluarga, kerja, pertemanan, hingga hubungan cinta, terjebak dengan seseorang yang memberi kita luka jelas membuat kita menderita. Namun, selalu ada cara dan celah untuk bisa lepas dari hubungan yang beracun tersebut. Selalu ada pengalaman yang bisa diambil hikmahnya dari hal tersebut. Simak kisah Sahabat Fimela berikut yang diikutsertakan dalam Lomba Let Go of Toxic Lover ini untuk kembali menyadarkan kita bahwa harapan yang lebih baik itu selalu ada.

***

 Oleh: Amalia Imel

Aku adalah seorang pemimpi yang mengejar cita-cita untuk mengembangkan bakat menyanyi aku sejak kecil. Walaupun usiaku sudah kepala tiga, tapi aku masih ingin hidup melajang sebagai perempuan tangguh yang mempunyai karier cemerlang. Dunia ini luas, apa pun bisa dijangkau kalau sudah punya tekad kuat untuk meraih keinginan itu. Dengan tekad yang kuat untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diriku ini, aku mencoba mencari pekerjaan di luar kota daerah kelahiranku.

Ada seorang teman yang menawarkan padaku sebagai office girl, tapi waktu itu aku belum siap mental untuk bekerja di sana, karena aku masih bekerja sebagai penjaga warnet. Seminggu kemudian aku punya ide untuk mencari pekerjaan yang jalannya searah dengan rumah saudara di luar kota. Pada akhirnya akupun berhasil mengajukan lamaran ke perusahaan sewa beli barang-barang furnitur. Sejak bulan September aku bekerja sebagai salesperson yang menawarkan barang-barang seperti kursi tamu, lemari, kasur serta barang elektronik seperti speaker aktif dan tv. Aku menerima hasil dari kerja kerasku selama ini, walaupun dengan gaji yang tidak terlalu besar.

Pada bulan keenam, aku mengalami kecelakaan, mungkin karena ada sesuatu yang dipikirkan sehingga aku kurang mawas diri terhadap lingkungan sekitar. Waktu itu aku tersenggol mobil angkot karena angkot itu mundur sementara aku ada di belakangnya ketika aku mau menyeberang jalan yang penuh dengan kendaraan. Aku hampir tak percaya bahwa aku mengalami peristiwa ini, karena sebelumnya aku tidak pernah mengalami hal ini. Saat peristiwa itu terjadi aku merasa kesakitan terutama bagian punggungku sehingga aku tidak bisa berdiri tegak, ya Allah cobaan apalagi ini pikirku dalam benakku.

Apakah peristiwa ini ada kaitannya dengan orang yang ingin aku temui di masa depan? Begitu tega orang itu, karena orang beriman tidak akan setega itu sengaja menabrakku. Apakah aku harus menghentikan mimpiku ini? Apakah aku masih harus bertemu orang itu? Karena aku masih curiga terhadap orang yang menginginkan aku, dia mungkin orang yang aku taksir selama ini. Walaupun aku belum bertemu orang yang di mimpi itu tapi aku yakin dia punya perempuan lain di belakangku. Pada kenyataannya aku belum mengenal orang itu, malahan aku bertemu dan kenal dengan tetangga saudara yang rumahnya aku tempati saat ini.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Menanti Cinta Terbaik

Ilustrasi./Copyright pexels.com/@d-ng-nhan-324384

Suatu hari ada lelaki yang mendekatiku, dia selalu perhatian padaku selama aku bekerja menjadi salesperson. Seminggu sekali dia datang ke rumah untuk ngobrol denganku, ternyata dia ingin serius denganku. Kalau aku pikir-pikir, apakah ini memang jodohku? Tapi entahlah karena waktu belum mengizinkan aku untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Aku masih terbayang wajah seseorang yang aku impikan sejak aku masih remaja. Pertanyaannya apakah aku harus terus berharap bertemu orang yang aku impikan itu? Aku belum mengenalnya sama sekali, malah aku lebih mengenal laki-laki yang ada di sekelilingku. Walaupun mereka hanya teman, bisa saja mereka itu calon suamiku karena dalam batin aku mengatakan bahwa aku masih mengharapkan dia menjadi jodohku.

Sesuatu yang kita sukai belum tentu disukai Allah tapi sesuatu yang tidak kita sukai padahal Allah sukai dan merestui aku dekat dengan lelaki itu. Jika masih punya orangtua, tentu saja mereka akan memberikan hal yang terbaik untuk anaknya, sedangkan aku tidak mempunyai orangtua, hanya kakakku saja yang memantauku selama ini, membimbing aku untuk selalu taat beribadah kepada Allah. Ada istilah bahwa jika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, akan selalu ada rezeki untukku dalam menyambung hidup ini. Hanya waktu yang bisa menunjukkan kapan aku bisa bertemu orang yang aku impikan selama ini.

#ChangeMaker