Fimela.com, Jakarta Bedah kecantikan kian lama kian menjadi tren di hampir seluruh negara. Tak terkecuali, vaginal rejuvination. Dari kakak-beradik Kardashian yang pernah membicarakan tentang laser vaginal rejuvenation hingga Sharon Osborne yang menjalani perawatan pengencangan vagina, membuktikan kalau treatment area kewanitaan menjadi tren dan kian lumrah.
Tren ini, tulis Women's Health Magazine, semakin meluas. Bukan hanya para selebrita dunia, orang-orang biasa pun ikut menjalani treatment serupa. Bahkan, para perempuan di Amerika Serikat sendiri saja yang melakukan bedah area kewanitaan atau juga labiaplasty ini pun mencapai angka 53%.
Namun, apa sebenarnya labiaplasty? Apa saja tujuannya dan bagaimana prosedurnya? Simak fakta-fakta menarik berikut ini.
What's On Fimela
powered by
1. Berbeda dari Vaginoplasty
Labiaplasty merupakan prosedur estetika yang dilakukan melalui pembedahan labia minora untuk menghilangkan sebagian jaringan yang berlebih. Hal ini dilakukan karena sebagian perempuan merasa tidak nyaman pada saat berolahraga atau berhubungan seksual dengan sang suami. Berbeda dengan Vaginoplasty, yang merupakan sebuah prosedur untuk mengencangkan area vagina.
Namun, ada juga prosedur yang tidak memerlukan pembedahan. Women's Heath Magazine menulis, prosedur ini yang kerap kali disebut designer vagina. Namun, tren ini sangat berbeda dengan labiaplasty.
Designer vagina dilakukan dengan laser untuk menstimulasi lapisan dalam vagina. Selain laser, juga bisa dilakukan menggunakan terapi LED untuk menstimulasi vagina untuk memproduksi lapisan atau jaringan yang lebih banyak.
#ChangeMaker