Fimela.com, Jakarta Mimisan merupakan kondisi yang umum terjadi pada seseorang. Terlihat menakutkan namun mimisal jarang menunjukkan masalah medis yang serius. Hidung yang memiliki banyak pembuluh darah yang terletak di dekat permukaan, di bagian depan dan belakang hidung. Pembuluh darah tersebut sangat sensitif dan mudah berdarah.
Mimisan umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak usia 3 tahun. Mimisan memiliki dua kategori yaitu mimisan anterior yaitu mimisan yang terjadi pada bagian hidung depan. Sedangkan mimisan posterior terjadi di bagian belakang atau bagian terdalam hidung. Dalam hal ini, darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Mimisan posterior dapat dikatakan mimisan berbahaya. Berikut ini beberapa penyebab dan cara mengatasi seseorang mengalami mimisan.
Penyebab Mimisan
Ada banyak penyebab mimisan yang terjadi pada seseorang. Seseorang yang mengalami mimisan secara mendadak atau jarang mengalami mimisan mungkin ini bukanlah amsalah yang serius. Namun jika seseorang mengalami mimisan dengan jangka waktu yang sering dan terlihat sangat pucat, mungkin ada masalah serius tentang kesehatannya. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi seseorang mengalami mimisan.
Mimisan Anterior
Udara kering adalah salah satu penyebab paling umum terjadi pada seseorang yang mengalami mimisan. Hidup dalam iklim kering dapat membuat selaput hidung mengering, yang merupakan jaringan didalam hidung. Kekeringan ini yang menyebabkan kerak di dalam hidung. Kerak terasa gatal dan mungkin saja mengalami iritasi. Jika kerak tersbut tergores akan menyebabkan pendarahan. Penyebab paling umum seseorang mengalami mimisan yang tidak memberikan masalah kesehatan yang serius lainnya yaitu:Iritasi kimiaalergibersin berulangudara yang terlalu dinginInfeski saluran pernapasan Gangguan pembekuan darahCidera pada hidungTekanan darah tinggi.
Mimisan Posterior
Sebagian besar mimisan memang tidak membutuhkan penanganan medis. Namun perlu untuk diketahui, jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau terjadi setelah cidera, mungkin harus mendapatkan perhatian medis. Ini mungkin salah satu tanda mimisan posterior yang lebih serius.Cidera yang mungkin menyebabkan mimisan termasuk jatuh, kecelakaan atau tinju wajah. Mimisan yang terjadi setelah cidera mungkin menunjukkan hidung patah, patah pada tulang tengkorak atau pendarahan internal. Jika mengalami hal tersebut baiknya segera pegi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Mimisan
Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa ada sebagian mimisan yang memang tidak perlu penanganan medis yang serius. Meski demikian, tetap diwaspadai jika mengalami mimisan, berikut ini beberapa cara untuk menangani mimisan.
Mimisan Anterior
Jika seseorang mengalami mimisan anterior atau darah keluar melalui lubang hidung, dapat mencoba mengobatinya di rumah saja. Caranya dengan, duduklah dengan kondisi sedikit membunguk, tekan bagian lembut hidung, biarkan darah keluar hingga bersih. Dapat juga dengan menutup hidung selama 10 menit dengan menggunakan tisu, condongkan tubuh sedikit ke depan dan bernapaslah melalui mulut. Kompres kepala menggunakan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin. Jangan sekali-kali menncoba menghentikan mimisan, jika tertelan dapat mengiritasi perut.
Mimisan Posterior
Jika seseorang mengalami mimisan posterior, darah yang cenderung mengalir dari belakang hidung ke tenggorokan, baiknya segera menghubungi dokter, atau datang langsung ke rumah sakit. untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mimisan memang kondisi umum yang terjadi pada seseorang. Mimisan juga terjadi oleh beberapa faktor yang mungkin tidak disadari dapat mengakibatkan mimisan. Menjaga kelembaban sekitar rumah dan menghindari pemicu mimisan adalah salah satu cara baik untuk mencegah mimisan. Jika mengalami mimisan dengan jangka waktu yang sering, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
#Changemaker