Tips Mengolah Sampah Dapur Menjadi Pupuk Kompos

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 20 Feb 2020, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pupuk kompos merupakan penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang diurai oleh berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang lembab dan hangat. Sehari-hari, ketika memasak, akan menyisakan sampah dapur. Oleh sebagian besar orang, sampah dapur akan dibuang di tempat sampah begitu saja.

Perlu diketahui, sampah dapur dapat diolah menjadi pupuk kompos yang baik untuk tanaman. Berikut ini beberapa cara mengolah sampah dapur untuk membuat kompos.

Memilah dan Memilih Sampah

Sampah tergolong menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati. Untuk membuat pupuk kompos yang pertama kali dilakukan adalah pilih sampah sesui dengan jenisnya. Sendirikan antara sampah organik dan anorganik. Sampah yang dapat dijadikan pupuk yaitu sampah organik. Cincang sampah organik, menjadi ukuran yang lebih kecil.

Siapkan Wadah untuk Pengomposan

Siapakna wadah untuk melakukan pengomposan. Pengomposan dapat dilakukan dengan menggunakan drum atau menggali lubang di tanah. Jika menggunakan drum, baiknya berikan celah pada beberapa titik bagian bawah drum. Usahakan drum tidak bersentuhan langsung dengan tanah, supaya tidak terkena air.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pengomposan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Oksana_Slepko

Masukkan semua sampah organik kedalam wadah tersebut, tambahkan EM4 untuk membantu proses pembusukan supaya lebih cepat. Tutup drum menggunakan alumunium foil, atau kresek hitam, supaya menghasilkan udara yang panas di dalam drum. Tunggu beberapa hari hingga kompos terurai. Jika hendak membuat kompos lagi, sebaiknya campurkan sampah organik yang baru dengan pupuk yang sudah jadi tanpa harus menambahkan bahan EM4. Serta aduk kompos setiap seminggu sekali.

Kompos Siap Digunakan

Kompos yang sudah memasuki waktu 5-6 minggu sudah dapat digunakan untuk pupuk. Patikan semua bahan mengalami penguraian yang sempurna tanpa menyisakan bau busuk yang menyengt. Kompos yang telah jadi memiliki tektur seperti tanah berwarna kecokelatan. Supaya lebih awet wadahi kompos dengan plastik. Jika digunakan langsung, campurkan kompos dengan tanah lalu gunakan untuk menanam tanaman.

Daripada membuang sampah dapur dengan sia-sia tak ada salahnya untuk mengolahnya menjadi pupuk kompos. Selain sampah organik, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat. Sudah semestinya untuk menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan hijau. Dengan melakukan daur ulang, kita dapat berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.

#Changemaker